REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kylian Mbappe mengakui dia mengambil keputusan untuk meninggalkan Paris Saint-Germain (PSG) ketika Piala Eropa 2020 berlangsung pada musim panas 2021. Mbappe merupakan target transfer utama Real Madrid, meskipun PSG berusaha keras menahannya.

Madrid ngotot mendapatkan Mbappe dengan memberikan penawaran selangit, meskipun kontrak penyerang timnas Prancis ini berakhir pertengahan tahun depan. Namun tawaran Madrid tak digubris PSG hingga batas waktu transfer musim panas berakhir. Negosiasi dengan PSG tidak pernah mencapai titik temu karena klub kaya Prancis itu ingin Mbappe bertahan lebih lama. Mbappe pun masih menjalani sisa kontraknya di PSG hingga akhir musim ini.

"Selama Euro, saya bertanya pada diri sendiri dengan banyak pertanyaan. Saya berbicara banyak dengan orang tua saya dan saya tahu bahwa saya ingin meninggalkan (PSG)," kata Mbappe kepada Thierry Henry dalam sebuah film dokumenter Amazon, dikutip dari Marca, Senin (6/12).

"Orang tua saya mengatakan kepada saya untuk hanya fokus di lapangan. Mungkin saya terlalu banyak menghabiskan energi untuk hal-hal lain," terangnya.

Setelah gagal mengeksekusi penalti yang menentukan dalam kekalahan dari Swiss, Mbappe mendapat beberapa kritik keras dari para pendukung. Namun ia dengan gigih mempertahankan rekornya bersama tim nasional Prancis.

"Saya adalah pengumpan gol terbaik di Prancis dan Liga Champions," katanya. "Itu menunjukkan bahwa saya bukan pemain egois yang hanya berpikir tentang mencetak gol. Saya tahu saya bisa melakukan yang lebih baik lagi," terang Mbappe. 

Mbappe berjasa atas hasil imbang PSG dengan Lens 1-1. Setelah mencoba bermacam cara untuk menyamakan skor, PSG akhirnya berhasil menjebol gawang Lens pada pengujung laga. Umpan akurat Mbappe dari sisi kiri luar kotak penalti Lens ditanduk sempurna oleh Giorginio Wijnaldum.

Ikuti Whatsapp Channel Republika