Jumat 17 Dec 2021 05:20 WIB

UEFA Akhirnya Resmi Minta Maaf Soal Kesalahan Undian Liga Champions

Kesalahan dalam drawing murni berasal dari perangkat lunak dalam sistem komputer.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Foto selebaran yang disediakan oleh UEFA menunjukkan pertandingan babak 16 besar Liga Champions UEFA setelah pengundian ulang di markas UEFA di Nyon, Swiss, Senin (13/12/2021).
Foto: EPA-EFE/Richard Juilliart
Foto selebaran yang disediakan oleh UEFA menunjukkan pertandingan babak 16 besar Liga Champions UEFA setelah pengundian ulang di markas UEFA di Nyon, Swiss, Senin (13/12/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Presiden Federasi Sepakbola Eropa, UEFA, Aleksander Ceferin menyampaikan permohonan maaf soal kesalahan undian tim 16 besar Liga Champions, beberapa waktu lalu. Ia mengakui pihaknya melakukan kekeliruan.

Awalnya, undian pertama sudah selesai digelar dan masing-masing tim sudah mendapatkan lawannya. Meski demikian, undian harus diulang tiga jam kemudian karena dianggap ada kesalahan sistem sehingga tim yang seharusnya tidak bertemu, justru saling berjumpa. 

Baca Juga

Undian ulang itu membuat Real Madrid yang awalnya menghadapi Benfica, jadi melawan Paris Saint-Germain (PSG). Kemudian Manchester United yang awalnya bertemu PSG, kini menantang Atletico Madrid. 

"Tentu, undian itu adalah kegagalan UEFA. Kami sangat bergantung pada teknologi dan seharusnya tidak seperti itu. UEFA meminta maaf untuk semuanya. Ada yang salah dengan perangkat lunak kami," katanya seperti dilansir Marca, Jumat (17/12). 

Ceferin memastikan, proses dan hasil undian dilakukan secara transparan tanpa kecurangan apapun. Menurutnya, kesalahan dalam drawing murni berasal dari perangkat lunak dalam sistem komputer. 

"UEFA sudah berkoordinasi dengan penyedia layanan perangkat lunak dan kami terpaksa mengulang proses undian. Hasil drawing sangat transparan," ujarnya. 

"Ini memang tahun yang sulit dengan banyak tantangan. Kita semua berjibaku dengan pandemi selama hampir dua tahun," ucapnya menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement