Kamis 23 Dec 2021 18:35 WIB

Covid-19 yang Kembali Ganggu Olahraga Dunia

Sejumlah pertandingan liga sepak bola di Eropa dan NBA ditunda karena Covid-19.

Pertandingan Liverpool melawan Tottenham Hotspur di Liga Inggris (ilustrasi). Kubu Liverpool dan Tottenham harus menghadapi Covid-19 yang menyerang pemain dan staf klub.
Foto:

Omicron juga mengacaukan kawasan lain termasuk AS dan Kanada. Sebanyak 49 pertandingan liga sepak bola khas Amerika, NFL, ditangguhkan, sampai jeda musim pun dimajukan dua hari lebih awal, setelah 200 dari sekitar 2.200 pemain NFL terjangkit Covid-19.

Pun demikian dengan NBA. 70 pemain bola basket, termasuk pebasket-pebasket ternama, dipaksa masuk karantina Covid-19. Situasi ini memicu pemikiran untuk menghentikan sementara kompetisi seperti terjadi pada 2020 yang lalu diikuti semua kompetisi dan turnamen di seluruh dunia, termasuk Olimpiade dan Piala Eropa.

"Sungguh tak aman," kata manajer Chelsea Thomas Tuchel setelah skuadnya dirongrong infeksi Covid-19 yang menggerogoti kekuatan timnya dan merusak ekspektasinya musim ini.

Saat menghadapi Wolverhampton Wanderers dalam pertandingan Liga Inggris terakhirnya pekan lalu, The Blues hanya bisa memasang 14 pemain dari 20 pemain yang dibolehkan otoritas liga. Tuchel memperkirakan keadaan getir ini akan terus terjadi karena tak ada yang benar-benar tahu bagaimana membendung gelombang baru infeksi ini.

"Saya tak akan kaget jika tes-tes berikutnya semakin banyak saja yang positif," kata Tuchel, pasrah.

Kekhawatiran sama disampaikan bos Liverpool Juergen Klopp. Kekuatan asli timnya tergerus oleh sejumlah pemain inti yang absen karena Omicron sampai terpaksa seri 2-2 melawan Tottenham. Padahal, the Reds selalu menelan lawan-lawannya dengan skor besar.

Liverpool, kata dia, tak lagi bisa bermain seperti biasa karena terus diganggu ancaman penularan Covid-19 kepada pemainnya.

Pelatih-pelatih olahraga lain di mana saja juga begitu. Mereka khawatir suasana 2020 bisa terulang, apalagi mulai pakar kesehatan sampai pemimpin dunia seperti Presiden AS Joe Biden memperkirakan Januari tahun depan Omicron bakal membuat gelombang infeksi makin besar.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement