REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengungkapkan kekhawatirannya terkait kemungkinan kembalinya larangan penonton hadir secara langsung ke stadion dalam pertandingan sepak bola di Inggris. Untuk itu, pelatih asal Spanyol itu berharap, semua pihak untuk mematuhi berbagai protokol kesehatan, termasuk mengenakan masker dan menyelesaikan program vaksinasi.
Kekhawatiran Guardiola ini muncul saat eks pelatih Barcelona itu melihat minimnya orang yang mengunakan masker di tempat-tempat publik di Inggris. Kondisi ini, tutur Guardiola, jauh berbeda dibanding Spanyol. Dalam beberapa pekan terakhir, Inggris menjadi salah satu negara dengan peningkatan Covid-19 tertinggi di Eropa, imbas dari munculnya varian terbaru virus Covid-19, Omicron.
"Apa yang paling mengkhawatirkan saya adalah, saat Anda pergi ke pusat perbelanjaan dan membelikan hadian buat keluarga Anda, tidak ada yang menggunakan masker. Di Spanyol, hal itu sudah diwajibkan, tidak hanya di dalam ruangan, tapi di luar ruang. Melihat kondisi ini, kita harus memulai dari awal laga. Vaksinasi, hand sanitizer, menjaga jarak, dan masker. Dengan begitu, restoran bisa tetap buka, dan sepak bola bisa terus berlanjut," tutur Guardiola seperti dilansir Daily Mail, Ahad (26/12).
Peningkatkan kasus positif di klub-klub kontestan Liga Primer Inggris akhirnya memaksa otoritas penyelenggara kompetisi, Premier League, menunda sejumlah laga. Hingga akhir pekan ini, setidaknya sudah ada 13 partai di pentas Liga Primer Inggris yang telah ditunda, termasuk tiga partai di laga Boxing Day, akhir pekan ini.
Guardiola pun mulai khawatir peningkatan kasus positif Covid-19 dapat berimbas pada larangan kehadiran penonton di stadion. Pada pertengahan musim 2019/2020 hingga akhir musim 2020/2021, Liga Primer sempat memutuskan pembatasan jumlah kehadiran orang di partai Liga Inggris, termasuk larangan kehadiran penonton secara langsung di stadion. Langkah ini terpaksa dilakukan untuk menekan resiko penyebaran Covid-19.
Akhirnya, secara berangsur-angsur, Liga Primer memperbolehkan kehadiran penonton di dalam stadion. Sampai stadion bisa lagi terisi penuh pada awal musim ini. Guardiola pun tidak mau lagi kondisi pada dua musim terakhir, terutama absennya kehadiran penonton kembali terulang. Tidak hanya berdampak pada keuangan klub, kondisi itu juga mempengaruhi performa para penggawa The Citizens di atas lapangan.
Saya tentu tidak mau lagi, sepak bola digelar tanpa kehadiran penonton. Anda tidak bisa membayangkan betapa berbedanya tampil tanpa kehadiran penonton. Pada akhirnya, kami pernah bertahan dari pandemi ini. Terima kasih untuk itu, kami bisa kembali merumput dan mendapatkan gaji. Saya harap, pembatasan itu tidak pernah terjadi lagi," kata pelatih berusia 50 tahun tersebut.