Selasa 28 Dec 2021 01:09 WIB
...

Shin Tae-yong dan Ambisi Indonesia Akhiri Paceklik Gelar Piala AFF

Tangan dingin Shin rupanya secara perlahan memberi identitas baru timnas Indonesia.

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Foto:

Predikat ini juga sering dimiliki tim-tim besar, termasuk Korea Selatan yang langganan putaran final Piala Dunia, bahkan pernah merasakan semifinal Piala Dunia 2002 dan babak 16 Besar Piala Dunia 2010.

Shin menjadi salah satu bagian dari wajah sepak bola modern negara itu, baik saat sebagai pemain maupun saat sebagai pelatih. Selama 13 musim bermain, Shin mencetak 99 gol dan 68 assist dari total 401 pertandingan untuk Ilwha Chunma yang enam kali menjuarai Liga Korea. Karier kepelatihannya tak kalah menarik. Akhir 2008, dia mengawalinya bersama Seongnam FC yang juga berujung sukses seperti saat dia berstatus pemain.

photo
Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia Shin tae-yong (tengah) mengamati anak didiknya berlatih di Lapangan D, Kompleks GBK, Senayan, Jakarta, Selasa (2/3/2021). - (Antara/M Risyal Hidayat)

 

 

Setelah Piala Dunia Brasil 2014, Shin mengisi sementara kursi pelatih timnas. Februari 2015 dia diserahi tugas mengasuh Korsel U-23 dan berhasil mengantarkan Laskar Taeguk mencapai perempat final sepak bola Olimpiade Rio 2016.

Dua tahun kemudian pada 2017, Shin ditunjuk memimpin Korea Selatan yang di ambang gagal masuk putaran final Piala Dunia 2018 setelah negeri itu memecat pelatih asal Jerman yang juga mantan pemain kesohor, Uli Stielike. Dua pertandingan sulit menanti Shin.

Pertama, menjamu Iran yang tak bisa dikalahkan Korsel selama bertahun-tahun.

Kedua, bertandang ke Uzbekistan yang di ambang mewujudkan mimpi lolos Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Baca juga : Presiden Arema Siapkan Bonus Rp 1 Miliar Jika Timnas Juara Piala AFF 2020

Sungguh misi yang mustahil. Bukan saja karena dua lawannya itu, tetapi juga oleh kondisi skuad Korea yang saat itu menjemukan, tidak kreatif, dan kehilangan motivasi.

Ternyata Shin sukses membawa negaranya ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia. Di sana, pasukan Shin membantai juara bertahan Jerman 2-0, tapi sayang kalah tipis dari Meksiko dan Swedia dalam dua laga fase grup.

Shin berhasil membentuk kembali tim yang tadinya berantakan menjadi kekuatan padu yang diperhitungkan lawan. Ini resume menarik, termasuk bagi Indonesia yang merekrut dia akhir Desember 2019.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement