REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Romelu Lukaku baru saja melakukan tindakan yang memicu kontroversi. Sebelumnya, dalam sebuah wawancara, ia mengaku tidak senang dengan situasinya di Chelsea.
Ia seperti memiliki masalah dengan gaya permainan Thomas Tuchel di the Blues. Tuchel lantas membuat tindakan tegas menyikapi pernyataan anak asuhnya. Ia tak menurunkan Lukaku dalam duel Chelsea vs Liverpool, beberapa hari lalu.
Setelah melalui berbagai proses, nampaknya semua pihak di London Biru telah berdamai. Sang bomber pun kembali bergabung dengan rekan-rekannya. Tak lupa ia menyampaikan permohonan maaf.
Tapi kata maaf saja tak cukup bagi Lukaku. Ia bertekad untuk kembali menunjukkan performa apik di lapangan. Itu sebuah bayaran yang pantas atas apa yang baru saja dia lakukan.
"Jelas, sekarang kembali kepada saya untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari anda (penggemar). Saya akan melakukan yang terbaik setiap hari, di tempat latihan, dan di pertandingan, mencoba memastikan kami menjadi pemenang," kata juru gedor berkebangsaan Belgia itu, dikutip dari Sky Sports, Rabu (5/1).
Itu merupakan bentuk ikrar Lukaku. Kebetulan, beberapa jam lagi, Chelsea bakal menjalani sebuah bigmatch pada leg pertama semifinal Piala Liga. Skuat polesan Thomas Tuchel berhadapan dengan Tottenham Hotspur.
The Blues bertindak sebagai tuan rumah. Tepatnya di Stadion Stamford Bridge, Kamis (6/1) dini hari WIB. Jika diturunkan, ini kesempatan sang bomber unjuk gigi.
"Saya ingin bergerak maju dari situasi ini, dan memastikan kamu mulai memenangkan pertandingan," ujar Lukaku.
Tuchel sudah berbicara dengan eks penyerang Inter Milan ini. Ada solusi positif. Arsitek asal Jerman itu mengatakan sang bomber telah meminta maaf kepada penggemar, rekan setim dan klub.
Kini saatnya, mereka fokus ke lapangan. The Blues patut waspada. Mereka kedatangan tamu yang sedang bagus-bagusnya. Di era Antonio Conte, Tottenham menunjukkan kebangkitan.
Ini juga merupakan partai emosional bagi Conte. Pertama kalinya, ia kembali ke Stamford Bridge sebagai lawan. Sebelumnya, sang juru taktik membesut kubu London Biru pada 2016 hingga 2018.