REPUBLIKA.CO.ID, LIMBE -- Penyelenggaraan Piala Afrika 2021 tetap berjalan meski berada di bawah bayang-bayang kelompok separatis anti-pemerintah Kamerun. Kelompok bersenjata itu bahkan sempat menutup tempat latihan timnas Mali di Kota Limbe, bagian barat daya Kamerun.
Namun, timnas Mali tetap berlaga melawan Tunisia di laga pembuka babak penyisihan Grup F, Kamis (13/3/2022) dini hari WIB.
"Timnas Mali membatalkan latihan dan meninggalkan Stadion Molyko," bunyi laporan Kantor Berita Kamerun yang dikutip Daily Mail, Rabu (12/3/2022).
Dalam laporan itu, terdapat korban dua orang tewas dan lima lainnya luka-luka akibat kontak senjata antara kelompok separatis bernama Ambazonia dengan aparat pemerintahan.
"Dua warga sipil (pria) ditemukan tewas di Buea Central Market akibat baku tembak antara Ambazonia dan pasukan pemerintah," lanjut laporan itu.
Bagian barat Kamerun diberitakan sedang dalam kondisi tegang dengan konflik antara kelompok warga yang berbahasa Inggris dan kelompok pro-pemerintah berbahasa Prancis. Saat ini, Kamerun menggunakan bahasa Prancis sebagai salah satu bahasa resminya.
Kerusuhan membuat parade promosi Piala Afrika harus dilakukan dengan keamanan ekstra ketat. Orang yang memakai kostum maskot Piala Afrika, Mola the Lion, bahkan harus menggunakan rompi anti-peluru dan berjalan dengan kawalan pasukan militer.