REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Granit Xhaka menyampaikan permintaan maaf atas kartu merah yang didapatkannya saat membela Arsenal melawan Liverpool. Kartu merah ini membuat rekan satu timnya bermain selama lebih dari satu jam dengan jumlah pemain kurang pada leg pertama semifinal Piala Carabao (Piala Liga Inggris) di Anfield, Liverpool, Jumat (14/1/2022) dini hari WIB.
Gelandang Swiss itu diusir keluar lapangan setelah 25 menit pertandingan berjalan di Anfield, selepas melancarkan tekel keras terhadap pemain Liverpool Diogo Jota. Itu kartu merah kedua pemain berusia 29 tahun itu musim ini dan yang kelima dalam lima setengah tahun.
Syukurlah bagi Xhaka, rekan satu timnya di Arsenal mampu bermain solid untuk memaksakan hasil imbang 0-0. Ini menjaga peluang mereka mencapai final Piala Carabao tetap hidup karena akan memainkan leg kedua di kandang sendiri tengah pekan depan.
Xhaka merasa harus meminta maaf kepada para penggemar atas momen itu. "Saya ingin meminta maaf kepada semua orang," kata Xhaka melalui Instagram, dikutip dari Daily Mail, Jumat (14/1/2022). "Saya sangat bangga dengan tim saya dan semangat yang mereka tunjukkan untuk menjaga clean sheet malam ini."
Dengan kartu merah itu, Xhaka berarti akan melewatkan derby London utara melawan Tottenham Hotspur dalam pertandingan liga. Padahal laga ini sangat penting dalam perebutan empat besar. Kemudian pada semifinal kedua Piala Carabao melawan Liverpool di Stadion Emirates.
Gelandang Swiss merasakan kemarahan pendukung Arsenal di media sosial. Legenda Gunners Ian Wright dengan marah mengklaim bahwa The Gunners membutuhkan lebih banyak dari pemain senior mereka seperti Xhaka.
Pundit Sky Sports Jamie Carragher mencap tekel Xhaka sebagai 'upaya mperebutan bola konyol' pada babak pertama, yang hampir membuat Arsenal kehilangan satu-satunya peluang mereka untuk memenangkan trofi musim ini.
A hard-fought draw at Anfield.
Onto the second leg - 𝘁𝗼𝗴𝗲𝘁𝗵𝗲𝗿! ✊
— Arsenal (@Arsenal) January 13, 2022