Sabtu 15 Jan 2022 00:49 WIB

Pengprov Perbasi DKI Mencari Ketua Umum Baru

Salah satu calon yang maju menjadi ketua umum Pengprov Perbasi adalah Lexyndo Hakim.

Salah satu calon yang masuk bursa pemilihan ketua umum Pengprov Perbasi DKI Jakarta, Lexyndo Hakim (kiri/ilustrasi).
Salah satu calon yang masuk bursa pemilihan ketua umum Pengprov Perbasi DKI Jakarta, Lexyndo Hakim (kiri/ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) DKI Jakarta mencari ketua umum baru untuk periode 2022-2026. Ini setelah Yos Paguno menyatakan tak mau maju lagi.

Sebenarnya, Yos yang menjabat sebagai Ketua Umum Pengprov Perbasi DKI Jakarta periode 2017-2022 memiliki satu periode lagi untuk memimpin induk organisasi basket di ibu kota. Namun, dia ingin adanya regenerasi kepemimpinan di DKI Jakarta.

Baca Juga

"Saya cukup puas dengan hasil yang ada. Prestasi DKI menjadi lebih baik daripada pencapaian sebelumnya dan selalu sebagai barometer bola basket nasional," ujar Yos dalam keterangan resminya, Jumat (14/1/2022).

Sejak mengemban tugas sebagai Ketua Umum Pengprov Perbasi DKI Jakarta, Yos sukses mengantarkan skuad ibu kota meraih berbagai prestasi. Seperti Juara Umum Antar-Pengprov Kelompok Usia 2017, Juara Umum Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV dengan satu emas putra dan perunggu putri, Juara Umum Kejurnas Antar Pengprov Kelompok Usia (2018), Juara Umum Antar Pengprov Kelompok Usia (2019), dan puncaknya Juara Umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 dengan meraih dua medali emas pada nomor 5x5 putra dan 3x3 putra, serta medali perungu 5x5 putri dan 3x3 putri.

Prestasi dalam ajang nasional tersebut turut mengantarkan pebasket DKI Jakarta tembus ke Indonesian Basketball League (IBL) musim 2022 yang notabene kompetisi basket profesional paling bergengsi di Tanah Air. Seperti tiga pemain di RANS PIK Basketball yakni Althof Dwira Satrio, Alfredo Tanujaya Julianto, dan Agus Salim. Kemudian dua pemain di Indonesia Patriots, Ali Bagir Warayabi dan Aldy Izzatur Rachman, serta yang lainnya tersebar di sejumlah tim. Yesaya Alessandro Saudale (Pelita Jaya), Arion Tio (Bumi Borneo Basketball), Patrick Nikolas (West Bandits), Jason Christhoufer Kurniawan (Bali United), dan Adrian Danny (Evos Thunder Bogor).

Yos berharap akan ada pemimpin baru yang dapat melanjutkan perjuangannya mempertahankan eksistensi DKI Jakarta sebagai barometer olahraga bola basket nasional. "DKI Jakarta sekarang ada di posisi atas. Tentu banyak daerah lain yang termotivasi untuk mengalahkan DKI Jakarta," katanya.

Adapun alasan lain tak lagi maju dalam bursa pencalonan Ketua Umum Pengprov Perbasi DKI Jakarta periode 2022-2026, karena Yos akan mempersiapkan diri untuk bersaing di kancah kepengurusan basket nasional. "Siapa tahu ke depannya bisa bawa emas buat Indonesia pada SEA Games atau ajang internasional lain," ujarnya.

Pada sisi lain, Musyawarah Provinsi (Musprov) DKI Jakarta bakal dilakukan di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, pada 15 Januari. Sekretaris Umum Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Musprov DKI Jakarta Marlinda Karin Lalisang mengatakan sudah ada dua bakal calon ketua umum Perbasi DKI Jakarta yakni, Lexyndo Hakim dan Mardianto E. Danusaputro. Lexyndo merupakan sosok yang aktif di basket DKI dan nasional. Ia juga dipercaya menangani bagian hukum di PSSI. Selain itu, ia aktif di sejumlah organisasi. Sementara Danu sekarang menjadi pengurus salah satu klub IBL.

Mereka sudah mengantongi berbagai persyaratan yakni, mendapat rekomendasi dari minimal dua Pengurus Kota (Pengkot) dan Pengurus Kabupaten (Pengkab).

Lexyndo mendapatkan dukungan dari Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat. Sedangkan, Danu dari Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat.

Selain itu, kedua bakal calon juga harus menandatangani pakta integritas yang isinya memiliki tiga poin.

Pertama, sanggup dalam tata kelola organisasi sebagai Ketum Pengprov Perbasi Periode 2022-2026.

Kedua, sebagai ketua terpilih nantinya bersedia menyiapkan pembiayaan selama kegiatan Perbasi DKI Jakarta.

"Ketiga bersedia undur diri jika tak sanggup melaksanakan poin 1 dan 2," kata Marlinda Karin Lalisang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement