Senin 17 Jan 2022 06:52 WIB
...

Upaya Arema FC Pertahankan Singgasana Lawan Penjegal Para Tim Besar

Tak hanya Arema FC, PSIS Semarang juga akan berusaha meraih tiga poin.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Arema FC Eduardo Almeida (tengah) saat memimpin latihan timnya jelang laga lanjutan Liga 1 Indonesia.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pelatih Arema FC Eduardo Almeida (tengah) saat memimpin latihan timnya jelang laga lanjutan Liga 1 Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Arema FC sedang berusaha mempertahankan singgasana puncak klasemen BRI Liga 1 musim 2021/2022. Pada pekan ke-20, Arema akan ditantang PSIS Semarang di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (17/1) pukul 20.45 WIB.

Saat ini, pasukan Singo Edan masih memimpin klasemen sementara dengan 40 poin. Posisi Arema sama sekali bukan berada di titik yang aman mengingat Bhayangkara FC juga mengantongi poin yang sama dan berada di peringkat kedua.

Baca Juga

Selain itu, Arema juga dibayangi oleh rival lama, Persebaya Surabaya, yang sudah menyimpan 39 poin. Jika Arema kalah sekali saja, bukan tak mungkin Bajul Ijo akan menyikut Singo Edan dari posisi puncak.

Pelatih Arema, Eduardo Almeida, sadar betul timnya harus bekerja keras menjaga puncak klasemen mengingat musim kompetisi baru bergulir separuh jalan. Dengan selisih poin yang amat tipis, kemungkinan Arema tergelincir pun tidak bisa dikatakan kecil.

"Kami akan berusaha bekerja secara kolektif untuk berusaha mendapat tiga poin. Setiap pemain harus memiliki motivasi untuk menang," kata Eduardo dalam konferensi pers sebelum laga, Ahad (16/1).

Sejauh ini, wakil Kota Malang itu masih menjadi salah satu tim terkuat di Liga 1 dengan catatan 12 laga tak terkalahkan. Arema terakhir kali tumbang pada Oktober 2021 lalu di tangan Persija Jakarta. Namun dengan statistik yang mentereng, Eduardo tidak ingin anak buahnya lengah menghadapi PSIS yang kerap menjadi batu sandungan bagi tim-tim besar musim ini.

Hal senada disampaikan oleh pemain Arema, Diego Michels. Ia mengatakan, dirinya tidak ingin banyak berteori sebelum benar-benar berhadapan dengan lawan di lapangan hijau. "Kami hanya berusaha menang, tidak banyak berkata-kata sebelum benar-benar berusaha untuk menang," tegasnya.

Setelah jeda waktu tiga hari antarlaga, Diego mengaku tidak khawatir dengan kondisi fisiknya dan rekan-rekan. Sebab dengan sistem bubble, mobilitas setiap tim cenderung lebih terjaga karena bertanding di satu wilayah yang berdekatan. "Kami sebagai pemain profesional tentu hanya perlu berusaha. Saya siap dipasang di posisi apapun oleh pelatih," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement