REPUBLIKA.CO.ID, WATFORD -- Kerja sama Watford FC dengan Claudio Ranieri telah berakhir. Pemilik the Hornets, Gino Pozzo memberhentikan pelatih 70 tahun itu.
Ranieri menangani Moussa Sissoko dalam 14 pertandingan. Selama periode tersebut Watford hanya meraih dua kemenangan. Sisanya the Golden Boys merasakan 11 kekalahan, dan satu duel berkesudahan imbang.
Alhasil, Pozzo mulai mencari juru taktik ketiga klubnya, pada musim ini. Sebelum mengontrak Ranieri, Watford menjalin kerja sama dengan Xisco Munoz. Nama terakhir juga kesulitan membawa the Hornets ke jalur positif.
Pertanyaannya, siapa suskesor Munoz dan Ranieri? Sebuah kejutan berpotensi terjadi. Belakangan Fabio Cannavaro muncul ke permukaan.
"Menurut Sky Sports, kapten pemenang Piala Dunia (bersama tim nasional Italia) itu telah terlihat di boardroom," demikian laporan yang dikutip dari caughtoffside.com, Selasa (25/1).
Artinya Cannavaro terlibat pertemuan dengan para petinggi the Golden Boys. Ini sebuah perjudian, jika yang bersangkutan resmi berlabuh di Vicarage Road. Pasalnya tokoh kelahiran Naples itu belum berpengalaman melatih di Eropa.
Pemain terbaik dunia 2006 itu memulai karier kepelatihannya di Asia. Ia sempat membesut Guangzhou Evergrande, Al-Nassr, Tianjin Quanjian, juga timnas China. Apakah Pozzo benar-benarr menginginkan seorang manajer yang belum pernah bermain atu melatih di Inggris?
Entahlah. Tapi tugas besar menanti Cannavaro, jika dipastikan merapat ke Watford. Ia harus mengeluarkan tim tersebut dari jurang degradasi.
Pozzo tipikal orang yang tidak segan melakukan pemecatan. Jika tak mampu memenuhi targetnya dalam jangka waktu tertentu, maka arsitek tersebut bakal dilengserkan.
Munoz dan Ranieri sudah jadi korban hak prerogatif pengusaha berkebangsaan Italia ini. Siapa berikutnya?