REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Salah satu konglomerat asal Inggris, Sir Jim Ratcliffe menyarankan kepada klub Liga Primer Inggris Manchester United (MU) terkait rencana mereka untuk bisa kembali berjaya seperti pada era terdahulu.
Bagi sosok yang tercatat sebagai orang terkaya di Britania Raya tersebut, saat ini ia enggan membeli atau mengakuisisi Manchester United dari keluarga Glazer apabila mereka tidak mengubah cara mereka.
Sosok Ratcliffe memang sangat mencintai dan tertarik dengan dunia olahraga. Ia pun berinvestasi dalam kegiatan olahraga seperti berlayar, bersepeda, atletik, Formula 1 (F1), rugby, dan sepak bola.
Alhasil beberapa penggemar MU sangat ingin klub yang mereka cintai bisa jatuh ke pangkuan Ratcliffe. Pria yang memiliki kekuatan finansial pun sangat menggemari panggung lapangan hijau.
Pemilik perusahan kimia Ineos pada 1998, Ratcliffe adalah orang terkaya di Inggris sebelum bermigrasi ke Monako pada September 2020 lalu.
Namun harapan pendukung Iblis Merah sirna setelah pengusaha tersebut tidak berencana membeli tim raksasa Liga Primer Inggris, dan justru memutuskan untuk menduduki kursi tim papan tengah Ligue 1 Prancis, OGC Nice pada September 2019.
Dilansir Mirror, Rabu (26/1) kolega serta orang terdekat Ratcliffe menjelaskan alasannya untuk tidak membeli klub asal kota pelabuhan tersebut.
"Jim adalah pendukung besar bisnis di negara ini (Inggris) dan benar-benar tertarik untuk membeli klub Liga Primer terkemuka," demikian pernyataan sumber terpercaya.
"Pada saat yang sama dia menginginkan nilai uang dan setelah mempertimbangkan biaya yang terlibat dan investasi yang diperlukan, dia memilih Nice daripada klub Liga Inggris yang diajak negosiasi," sambung pernyataan itu.
Kalimat terakhir itulah yang memberi tahu, dan sesuatu yang dikonfirmasi oleh Ratcliffe ketika dia membahas Manchester United secara langsung beberapa pekan kemudian.
Komentar Ratcliffe tentang pemilik 20 gelar Liga Inggris telah memperjelas bahwa ia hanya akan mempertimbangkan untuk membeli mereka atau klub lain jika rumah (keuangan) mereka secara finansial baik-baik saja.
Manchester United adalah salah satu klub terkaya dan tersukses dalam sejarah sepak bola. Setan Merah tetap menjadi salah satu klub top meski dalam beberapa musim terakhir tak bisa berbuat banyak.
Tetapi kepemilikan klub adalah topik yang sangat kontroversial. Di mana keluarga Glazer yang jadi pemilik saat ini dibenci oleh para penggemar MU.
Manchester Merah memang bebas hutang ketika Glazers mengambil alih pada 2005. Namun, kesepakatan pengambilalihan oleh Glazer justru menyebabkan MU memiliki hutang senilai lebih dari 500 juta pounds. Hal itu karena pembelian MU kala itu disokong oleh peminjaman dana dari jaminan aset klub.
Glazer menjadikan Manchester United sebagai mesin pencetak uang untuk menutup hutang-hutang tersebut. Tak heran jika pendapatan klub meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2005.
Pada 2019 lalu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman telah dikaitkan dengan serangkaian upaya pengambilalihan klub. Namun lagi-lagi, Glazer menolak menjual Iblis Merah dan memasang harga fantastis untuk setiap calon peminat.