Senin 21 Feb 2022 08:34 WIB

Dirugikan Wasit, Bandung United Layangkan Surat Protes pada PSSI

Wasit memberikan empat kartu merah bagi Bandung United dalam laga kontra Farmel FC.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Laga antara Bandung United kontra Farmel FC dalam lanjutan Liga 3 Indonesia.  Wasit memberikan empat kartu merah pada Bandung United di Stadion Jala Krida AAL, Surabaya, Ahad (20/2/2022).
Foto: Bandung United
Laga antara Bandung United kontra Farmel FC dalam lanjutan Liga 3 Indonesia. Wasit memberikan empat kartu merah pada Bandung United di Stadion Jala Krida AAL, Surabaya, Ahad (20/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Manajer Bandung United Yoyo S Adiredja melalui surat resmi melayangkan protes dan permintaan evaluasi pada PSSI. Bandung United merasa dirugikan oleh perangkat pertandingan yang memimpin laga Bandung United kontra Farmel FC dalam laga lanjutan Liga 3 di Stadion Jala Krida Mandala AAL, Surabaya, pada Ahad (20/2/2022).

Pertandingan yang dipimpin oleh wasit asal Palembang, Andri Novendra, berakhir untuk kemenangan Farmel FC dengan skor 3-0. Namun kemenangan itu diwarnai dengan keputusan wasit yang merugikan Bandung United karena memberikan empat kartu merah bagi Bandung United.

Dalam surat resmi tersebut, Bandung United turut menyertakan bukti fatal keputusan wasit yang merugikan wasit. Bandung United menjelaskan lima poin kronologi keputusan wasit yang merugikan timnya.

Wasit memberikan kartu merah langsung pada Saiful di menit 50 karena dianggap melakukan protes keras. Sepuluh menit kemudian, kartu merah langsung diberikan lagi pada Rizki Arohman yang juga dianggap melakukan protes keras.

Hadiah tendangan penalti diberikan pada Farmel ketika wasit menganggap kiper Bandung United, Satrio Azhar, melakukan pelanggaran pada pemain Farmel di menit 88. Dari bukti yang disertakan Bandung United, bola masih jauh dari jangkauan Farmel dan berhasil diantisipasi dengan baik oleh Satrio.

Alih-alih menurunkan tensi permainan, wasit justru kembali memberikan dua kartu merah bagi Bandung United. Kali ini kiper Bandung United, Satrio Azhar, dan kapten Bandung United, Andri Febriansyah, yang diusir dari lapangan.

Usai pertandingan, pelatih Bandung United, Lukas Tumbuan dan staf pelatih hendak memberikan salam penghormatan bagi wasit. Namun wasit terkesan menghindar dan justru berlari ke arah ruang ganti.

"Hal ini bertolak belakang dengan budaya salam di Indonesia dan tidak menjunjung tinggi nilai sportivitas dan respect," tulis surat tersebut.

Tidak berhenti di sana, terdapat match summary ganda yang dikeluarkan oleh perangkat pertandingan. Dalam laporan pertandingan pertama, Bandung United menerima dua kartu merah dan di laporan pertandingan kedua ada empat kartu merah.

"Di pertandingan ini, penjaga gawang Bandung United (NPG 26 - Satrio Azhar Aisy) tidak mendapatkan kartu kuning, tetapi di dalam match summary pemain tersebut mendapatkan kartu kuning di menit ke-53," tulis surat tersebut.

Untuk memperkuat kronologi tersebut, Bandung United turut memberikan bukti berupa video berisi tayangan ulang saat pertandingan berlangsung. Bandung United pun meminta agar perangkat pertandingan dapat dievaluasi.

"Surat ini kami buat bukan karena Bandung United kalah, melainkan semua berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan. Semoga ini jadi pertimbangan bagi PSSI, PT LIB, dan Komdis PSSI," tutup surat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement