REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) Novianto Edi Suharno mengatakan, perhelatan pra-musim MotoGP yang dilaksanakan di Sirkuit Internasional Mandalika, Kuta, Lombok beberapa pekan lalu menarik banyak perhatian. Puluhan rider MotoGP tingkat dunia melakukan simulasi maupun sekedar jalan-jalan menikmati indahnya Pulau Lombok.
Para rider yang mengabadikan momen liburan di media sosial disebutnya menjadi salah satu promosi tersendiri bagi Pulau Lombok. Anto mengatakan, promosi tersebut tentunya bakal meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, khususnya Pulau Lombok.
“Saat uji coba saja sudah banyak para rider yang selfie dan mengabadikan tempat-tempat yang mereka kunjungi untuk di-upload di social media mereka,” kata Anto, Kamis (24/2).
Anto mengatakan, animo para rider itu menjadi salah satu cara mempromosikan potensi wisata di sekitar Mandalika maupun di Pulau Lombok. Apalagi, kata dia, dengan naiknya jumlah kunjungan wisatawan asing secara otomatis akan mendorong kenaikan-kenaikan pada sektor yang lain.
Terkait peningkatan kunjungan wisata asing di Pulau Lombok akan terjadi sementara atau terus-terusan, Anto mengungkapkan hal itu tergantung bagaimana masyarakat sekitar. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat menurutnya harus ikut andil dalam mempromosikan wisata di Pulau Lombok dan sekitarnya.
“Pertama tentunya masyarakat sekitar, pengelola, dinas terkait saat ini benar-benar memberikan layanan terbaiknya. Sehingga image atau citra tempat wisata itu bisa terjaga dan exposure positif bisa didapat dari pengunjung saat ini,” ujarnya.
Anto melanjutkan, potensi peningkatan kunjungan wisata maupun penginapan juga bisa terjadi di daerah lain selain Lombok. Sebab, pada saat gelaran MotoGP berlangsung, akan tersebar beberapa informasi mengenai tempat wisata di luar lombok seperti Bali dan Jakarta.
“Salah satu yang lagi hits di media sosial yaitu bagaimana seorang pembalap yang cukup banyak penggemar sosial medianya salah sebut nama kota Jakarta menjadi Yakarta dan itu banyak yang kepo apa itu Yakarta,” kata Anto.