Jumat 25 Feb 2022 06:09 WIB

Pelatih Klub Sepak Bola Ukraina Dynamo Kiev Berharap Ada Gencatan Senjata dengan Rusia

Para pemain asing takut dan khawatir tentang invasi Rusia ke Ukraina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih klub sepak bola Ukraina Dynamo Kiev, Mircea Lucescu, berharap ada gencatan senjata setelah militer Rusia melakukan invasi di Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Foto: REUTERS/Susana Vera
Pelatih klub sepak bola Ukraina Dynamo Kiev, Mircea Lucescu, berharap ada gencatan senjata setelah militer Rusia melakukan invasi di Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pelatih klub sepak bola Ukraina Dynamo Kiev, Mircea Lucescu, berharap ada gencatan senjata setelah militer Rusia melakukan invasi di Ukraina pada Kamis (24/2/2022). Lucescu menghindari pernyataan politik, tetapi ia tidak ingin orang yang tak bersalah seperti warga sipil dan anak-anak menjadi korban dalam invasi tersebut.

"Serangan harus dihentikan dan harus ada gencatan senjata," kata Lucescu dilansir Anadolu Agency, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga

Lucescu yang berasal dari Rumania mengatakan, para pemain asing takut dan khawatir tentang kejadian saat ini. Namun Lucescu menegaskan bahwa ia akan tetap bertanggung jawab terhadap klubnya dan tidak meninggalkannya.

"Saya bertanggung jawab atas Dynamo Kiev dan saya tidak akan ke mana-mana," tegas Lucescu.

Ukraina telah menangguhkan liga sepak bola papan atas setelah deklarasi darurat militer, karena invasi Rusia. Penangguhan dilakukan setelah jeda musim dingin selama dua bulan. Paruh kedua liga sepak bola seharusnya dimulai pada Jumat (25/2/2022) dengan pertandingan matchday 19 antara FK Minaj dan Zorya Lugansk.

Lucescu yang merupakan mantan pelatih Galatasaray dan Besiktas, meraih gelar Liga Premier Ukraina 2021 bersama Dynamo Kiev. Pada Mei 2004, Lucescu ditunjuk menjadi pelatih klub sepak bola Shakhtar Donetsk. Dia memimpin tim senior hingga Mei 2016 untuk memenangkan gelar lokal dan Piala UEFA 2009. Di bawah kepemimpinan Lucescu, Shakhtar Donetsk mendominasi Liga Premier dengan delapan gelar.

Pada Kamis pagi, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi khusus di Ukraina. Dia mengatakan tindakan itu mengikuti permintaan bantuan dari pihak berwenang Donetsk dan Luhansk di Ukraina Timur, yang dikuasai separatis pro-Rusia. Putin telah mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah merdeka.

Putin mengeklaim bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina. Menurutnya, operasi militer itu bertujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement