REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Romelu Lukaku hadir sebagai pahlawan Chelsea setelah pengumuman mengejutkan dari pemilik klub Roman Abramovich yang ingin menjual the Blues dalam laga putaran kelima Piala FA, Kamis (3/3/2022) dini hari WIB. Lukaku mencetak gol kemenangan Chelsea 3-2 atas Luton Town dalam pertarungan yang sulit bagi the Blues di Stadion Kenilworth Road, Luton, Bedfordshire karena sempat dua kali tertinggal.
Berita tentang keputusan Abramovich ingin menjual Chelsea terdengar di markas Luton tersebut. Akibatnya, fan Chelsea meneriakkan nama Abramovich saat awal laga. Namun baru dua menit berjalan, bek Luton Reece Burke menjebol gawang Chelsea dari situasi sepak pojok.
Saul Niguez menyamakan kedudukan setelah 27 menit, tetapi tim Luton yang berhasil mengembalikan keunggulan mereka sebelum turun minum ketika Harry Cornnick menaklukkan kiper Chelsea Kepa Arrizabalaga.
Luton tampak mampu bertahan untuk membuat kejutan, tetapi Timo Werner menyamakan kedudukan pada menit ke-67 setelah mendapat umpan dari Ruben Loftus-Cheek.
Chelsea mendominasi babak kedua dan Lukaku, yang kehilangan ketajaman akhir-akhir ini meskipun harganya mendekati 100 juta pound, menjadi penentu hasil akhir. Tim London ini bangkit dari kekalahan di final Piala Carabao oleh Liverpool akhir pekan lalu untuk melaju ke delapan besar Piala FA.
Skuad Luton memiliki nilai gabungan kurang dari 20 juta pound, menurut situs transfermarkt. Adapun valuasi skuad Chelsea mendekati satu miliar pound. Tiga pencetak gol Chelsea saja digaet dengan total transfer sekitar 160 juta pound.
Lukaku dibeli dua kali dengan uang Abramovich. Dia dijual seharga 28 juta pound ke Everton pada 2014 dan dibeli kembali lebih dari tiga kali lipat dari angka itu.
Angka-angka fantastis itulah yang membuat pengumuman Abramovich yang ingin menjual Chelsea pada Rabu (2/3/2022) waktu setempat mengirimkan gelombang kejutan di sepak bola Inggris.
Pelatih Thomas Tuchel, yang lebih dari setahun lalu menjadi manajer penuh waktu ke-11 di era Abramovich, mengatakan dia telah mengetahui berita itu tidak lama sebelum kickoff.
"Kami mendengar desas-desus sepanjang hari dan TV menyala di hotel dan orang-orang membicarakannya, jadi ya itu adalah berita besar," kata pria Jerman itu kepada BBC.
Ditanya apakah itu keputusan yang tepat, Tuchel menambahkan: "Saya pikir setiap keputusan yang dia ambil adalah keputusan yang tepat. Itu pilihannya, ini klubnya, dan bukan saya yang berkomentar."