REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wacana digelarnya European Super League (Liga Super Eropa) kembali mencuat pada acara Business of Football yang berlangsung di London, Inggris, kemarin. Presiden Juventus Andrea Agnelli bicara mengenai proyek yang sempat diluncurkan April tahun lalu, tapi runtuh dengan cepat karena penolakan dari penggemar dan otoritas sepak bola Erpa.
Agnelli adalah salah satu tokoh utama bersama presiden Real Madrid Florentino Perez dalam proyek tersebut. Meski wacana tersebut muncul, tapi tak ada detil baru tentang proyek tersebut. Agnelli menyampaikan dalam pertemuan tersebut bahwa proyek Liga Super Eropa tidak gagal.
“Liga Super tidak gagal. Menurut pendapat saya, sepak bola Eropa sangat membutuhkan reformasi. Saya tidak akan menerima pertanyaan tentang (Javier) Tebas (Presiden La Liga), pernyataannya berbicara sendiri,” ujarnya dilansir dari Football Italia, Jumat (4/3).
Ia mengeklaim UEFA mengetahui bahwa ia dan tokoh lain sedang membuat proyek tersebut sebelum pengumuman. Liga Super Eropa merupakan kerja kolektif dari 12 tim. Ke-12 klub itu menandatangani kontrak 120 halaman dan masih mengikat klub tersebut.
Agnelli masih terus melanjutkan keinginannya agar ada kompetisi baru. Ia mengimbau agar Liga Super Eropa tetap berjalan. Ia menegaskan Eropa memerlukan reformasi kompetisi. Ia mempertanyakan kepantasan operator memonopoli bisnis sepak bola. Oleh karena itu Agnelli menyarankan agar melakukan perubahan besar bukan sekadar membentuk kompetisi baru.
“Saya pikir saya belum pernah mendengar kata Liga Super sebanyak yang saya miliki hari ini. Apa yang kami pikirkan adalah bahwa struktur pemerintahan tidak sesuai dengan tujuan. Saya tidak akan memikirkan produk alternatif, tetapi bagaimana industri ini dijalankan,” katanya.
Agnelli juga ditanya mengenai keikutsertaan Juventus di Liga Champions dalam lima tahun mendatang. Ia menjawabnya secara samar apakah akan tetap ikut dalam kompetisi tersebut.
“Saya melihat Juventus bermain di kompetisi utama Eropa,” kata dia.
Agnelli juga menyinggung tentang kemungkinan UEFA dibubarkan. Ia mengatakan akan duduk di meja untuk mendukung organisasi yang transparan. Ia akan menunggu Dewan Kehakiman Eropa memberitahu apakah UEFA layak dipertahankan.