REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Jajaran petinggi Paris Saint-Germain (PSG) dikabarkan bakal melakukan perombakan total di tubuh manajemen Les Parissiens menyusul kegagalan di pentas Liga Champions musim ini. Selain dikabarkan bakal memecat Leonardo selaku Direktur Olahraga, PSG juga dilaporkan akan mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Argentina, Mauricio Pochettino.
Secara khusus, PSG kabarnya akan mengganti Pochettino dengan pelatih anyar pada musim panas mendatang atau bertepatan dengan awal musim depan. Les Parissiens pun telah memulai upaya pencarian pelatih anyar dengan menyusun daftar nama pelatih.
''PSG sudah membuat daftar 10 nama pelatih yang bakal menggantikan Pochettino pada musim panas mendatang. Dua pelatih yang kini berkiprah di Liga Primer Inggris masuk dalam daftar tersebut,'' tulis laporan L'Equippe seperti dilansir Sports Keeda, Selasa (15/3/2022).
Dua pelatih tersebut adalah pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte, dan pelatih Arsenal, Mikel Arteta. Selain dua pelatih tersebut, pelatih lain juga mengisi daftar tersebut, yaitu Zinedine Zidane, Lucien Favre, Christophe Galtier, Thiago Motta, Massimiliano Allegri, Eric Ten Hag, Diego Simeone, dan Simone Inzaghi.
Kendati begitu, dari deretan nama-nama pelatih tersebut, nama eks pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, menjadi kandidat terkuat sebagai pelatih anyar Les Parissiens pada musim depan. Keberhasilan pelatih asal Prancis itu mengantarkan Madrid merengkuh titel Liga Champions selama tiga musim beruntun menjadikan alasan terkuat anggapan tersebut.
Sejak diakusisi konsorsium asal Qatar, Qatar Investment Sports, pada 2011, PSG memang terus berusaha untuk bisa memboyong titel Liga Champions. Dominasi di pentas domestik tidak pernah mampu dilengkapi PSG dengan torehan gelar juara Liga Champions.
Upaya PSG dengan mendatangkan pemain-pemain bintang dengan transfer selangit, termasuk dengan menjadikan Neymar sebagai pemain termahal, juga belum memberikan hasil maksimal di arena Liga Champions. Dari sembilan musim terakhir, PSG hanya berhasil satu kali tampil di partai final.
Kegagalan melangkah ke partai perempat final pada musim ini setelah disingkirkan Real Madrid, 2-3, di babak 16 besar memperpanjang rekor buruk PSG di arena Liga Champions. Dari sembilan musim terakhir, PSG empat kali tersingkir di fase 16 besar.
Kegagalan pada musim ini pun terasa begitu menyakitkan lantaran PSG sudah sempat unggul agregat dua gol, saat mampu menang, 1-0, di leg pertama dan unggul terlebih dahulu pada babak pertama leg kedua.