REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Bek Manchester United (MU) Raphael Varane akhirnya berbicara mengenai kondisi timnya. MU baru saja tersingkir dari Liga Champions musim 2021/22.
Fakta ini membuat MU kembali puasa gelar. Terakhir kali United merasakan nikmatnya trofi pada 2017 lalu saat masih dilatih Jose Mourinho. Saat itu, Paul Pogba dan rekan-rekan menjadi kampiun Liga Europa.
Setelahnya, hingga lima tahun berselang, MU hanya menjadi penonton para rival berpesta. Termasuk pada edisi terkini.
Varane mendinginkan suasana. Ia meminta rekan setimnya tetap bersatu. Masih ada satu target yang mereka kejar.
MU ingin finis di zona top four klasemen akhir Liga Primer Inggris. Itu bisa membuat anak asuh Ralf Rangnick tampil di Liga Champions musim depan.
Sebelum habis-habisan di lapangan, mereka perlu meningkatkan kekompakan di kamar ganti. "Kami tidak akan mengacungkan jari, berkelahi satu sama lain atau mengeluh. Kami dapat merenungkan perjalanan musim ini, setelah pertempuran selesai. Kami akan berjuang untuk klub, hingga menit terakhir musim ini. Kegagalan adalah fondasi kemenangan," kata Varane, dikutip dari Dailystar, Jumat (18/3/2022).
Sebelumnya, Setan Merah digadang-gadang bakal berprestasi di berbagai kompetisi. Terutama ketika manajemen mendatangkan sejumlah sosok berkelas pada bursa transfer musim panas tahun lalu. Selain Varane, mereka menggaet Cristiano Ronaldo dan Jadon Sancho.
MU sepertinya memiliki skuad yang dalam di segala lini. Namun keadaan itu belum cukup untuk mengangkat pamor Setan Merah. Di Liga Primer saja, MU mulai ketinggakan kereta. The Red Devils sulit bersaing dengan Manchester City, Liverpool, dan Chelsea. Bahkan untuk finis empat besar saja MU harus bersaing ketat dengan Arsenal, West Ham, dan Tottenham Hotspur.
Saatnya Varane dkk bangkit di sisa musim ini. Lawan berat menanti mereka usai jeda internasional. Marcus Rashord dkk akan bertemu Leicester City pada awal bulan depan. MU bertindak sebagai tuan rumah di Stadion Old Trafford, Sabtu (2/4) malam WIB.