Selasa 22 Mar 2022 16:44 WIB

Kesempatan Portugal Kembali ke Trek Kemenangan

Portugal mesti bisa mengembalikan fokus agar mampu memetik kemenangan vs Turki.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih timnas Portugal Fernando Santos.
Foto: EPA-EFE/HUGO DELGADO
Pelatih timnas Portugal Fernando Santos.

REPUBLIKA.CO.ID, PORTO -- Hanya mampu memetik satu poin dari dua laga terakhir penyisihan grup membuat Portugal harus puas mengakhiri putaran pertama babak kualifikasi Piala Dunia 2022 sebagai runner-up Grup C. Kemenangan di putaran play-off menjadi satu-satunya harapan buat Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan untuk bisa tampil di Qatar 2022.

Lawan yang dihadapi Portugal terbilang bukan lawan enteng. Apabila mampu melewati Turki di babak semifinal jalur tiga, juara Piala Eropa 2016 itu akan menghadapi pemenang laga Italia kontra Makedonia Utara.

Baca Juga

Bentrokan antara juara dua edisi terakhir Piala Eropa, Portugal dan Italia, pun terbuka lebar di partai final demi memperebutkan satu tiket ke Piala Dunia 2022. Kendati begitu, Portugal mesti bisa mengembalikan fokus agar mampu memetik kemenangan di laga kontra Turki, yang bakal digelar di Stadion Do Dragao, Porto, Jumat (25/3/2022) dini hari WIB.

Performa tim besutan Fernando Santos itu memang tengah disorot. Tanpa kemenangan di dua laga terakhir bukanlah hasil yang menyenangkan buat juara edisi perdana UEFA Nations League tersebut. Setelah ditahan imbang Republik Irlandia, 0-0, Portugal dibekap Serbia, 1-2.

Kekalahan itu kian menegaskan kegagalan Portugal bersaing dengan Serbia, yang lebih dulu lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 sebagai juara Grup C.  Alhasil, kemenangan atas Turki akan membawa Portugal kembali ke trek seraya mendongkrak kepercayaan diri para penggawa Os Navegadores.

''Kami cukup percaya diri (meraih kemenangan). Apalagi, kami akan melakoni laga kandang dan terhindar dari perjalanan melelahkan. Kami tidak boleh menganggap remeh Turki. Mereka diisi pemain-pemain berkualitas dan kerap menyulitkan,'' ujar pelatih Portugal, Fernando Santos, seperti dikutip A Bola, beberapa waktu lalu.

Dari aspek rekor pertemuan dengan Turki, Portugal jauh lebih unggul dengan koleksi enam kemenangan dari delapan bentrokan terakhir di semua ajang. Namun, di duel terakhir, Portugal menyerah, 1-3, dari Turki.

Pengalaman ini setidaknya dapat menjadi satu modal buat Turki untuk bisa mencuri kemenangan di kandang Portugal. Terlebih, Portugal kehilangan sejumlah pemain kunci di lini belakang, seperti Ruben Dias dan Joao Cancelo. Pepe memperpanjang daftar ini setelah dinyatakan positif Covid-19.

Pun dengan absennya Renato Sanches, yang menjadi pencetak gol Portugal di laga kontra Serbia. Modal The Crescent Stars, julukan Turki, kian bertambah apabila menilik tren penampilan.

Turki menutup babak penyisihan Grup G dengan rentetan kemenangan di tiga laga terakhir. Total, dari enam laga terakhir, Turki memetik empat kemenangan, satu kekalahan, dan dua hasil imbang. Torehan ini seolah menjadi respons dari kekecewaan besar pascakegagalan total di Euro 2020, saat tersingkir dari putaran grup lantaran menelan tiga kekalahan.

''Kami akan memberikan penampilan yang membuat masyarakat Turki bangga. Mereka akan melihat kembali determinasi kami untuk meraih kemenangan dan antusiasme kami,'' kata pelatih Turki, Stefan Kuntz, seperti dilansir Anadolou.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement