Rabu 23 Mar 2022 06:24 WIB

Marc Marquez Disarankan tak Terus Mendapatkan Cedera Berat Tiap Tahun

Musim lalu, Marquez terjatuh 22 kali atau yang tertinggi dari semua pembalap.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Marc Marquez terjatuh keras saat sesi pemanasan di MotoGP 2022 Seri II di Mandalika International Street Circuit, Nusa Tenggara  Barat (NTB), Indonesia, Ahad (20/3/2022).
Foto: dok MotoGP 2022
Marc Marquez terjatuh keras saat sesi pemanasan di MotoGP 2022 Seri II di Mandalika International Street Circuit, Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia, Ahad (20/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Banyak drama yang terjadi pada perhelatan GP Indonesia akhir pekan kemarin. Salah satunya kecelakaan hebat yang menimpa pembalap Repsol Honda Marc Marquez pada sesi pemanasan jelang balapan yang membuatnya absen.

Hal ini membuat penggemarnya di Indonesia harus bersabar menyaksikan Marquez membalap di Sirkuit Internasional Mandalika. Mantan pembalap MotoGP Keith Huewen berbicara pada Podcast MotoGP Crash, Selasa (22/3/2022) mengenai GP Indonesia yang penuh drama tersebut. Ia mengatakan, Marquez mengalami beberapa benturan dan kini didiagnosis gegar otak lagi setelah kecelakan di sesi pemanasan.

Baca Juga

Ketika Marquez berdiri setelah kecelakaan, kata Huewen, banyak orang menahan napas menyaksikan kecelakaan dahsyat pembalap 25 tahun tersebut. Ia tampak terhuyung-huyung seperti orang mabuk lalu dia dikeluarkan dari arena balapan.

"Hanya dia yang tahu bagaimana perasaannya. Dia tidak menunjukkan rasa sakit, bahkan ketika dia pasti sangat kesakitan. Dia menutup semua itu. Tapi dia tidak bisa terus menerima pukulan berat ini. Itu kumulatif, setiap tahun Anda mendapatkan lebih banyak cedera menambahkan pada tubuh yang lebih tua,” kata Huewen.

Meski musim lalu, Marquez absen karena cedera lengan dan mata Marquez. Ia terjatuh 22 kali selama 14 seri yang merupakan rasio tertinggi dari semua pembalap. Pada 2022 sejatinya ia memulainya dengan baik dengan hanya mengalami satu kali kecelakaan di Qatar. Namun kecelakaan besar ia alami di Mandalika.

Pertanyaan ditujukan kepada Huewen mengapa Marquez nekat mendorong begitu keras mengingat kecelakaan sebelumnya sudah dialaminya. Huewen menjawab bahwa Marquez mengendarai kendaraan dengan sangat longgar.

“Dia pasti sudah mengendarainya di tepian. Dia akan hampir mengalami kecelakaan, karena begitulah cara dia mengendarai di setiap tikungan. Di masa lalu, bahkan ketika Anda dapat secara visual melihat motor terselip di bawah atau di belakang, Marc telah mampu menyelamatkannya 90 persen dari waktu. Marc biasanya akan mengendarai seperti itu dan menyimpannya,” ungkap Huewen.

Dan kali ini, menurut Huewen, Marquez benar-benar asing dengan motornya. Honda telah mengubahnya dan Michelin membuat modifikasi ban di akhir pekan kemarin.

Honda meninggalkan catatan tes pramusim Februari 2022 lalu sebagai pabrik yang ditaklukkan. Namun sebagai tanggapan atas masalah ban yang melepuh, Michelin beralih ke casing belakang tahan panas yang tak digunakan sejak 2018 untuk balapan akhir pekan.

Sehingga semua pembalap Honda ditambah pembalap Suzuki Joan Mir harus berjuang memahami casing yang dimodifikasi. Pada gilirannya mereka bekerja terlalu keras dan terlalu panas di ban depan. Ia lalu sedikit menyinggung bagaimana ketika MotoGP beralih dari Bridgestone ke Michelin.

“Saya pergi ke tes Sepang di mana mereka mencoba Michelin untuk pertama kalinya dan biasnya berubah dari memiliki ban depan yang benar-benar luar biasa dan ban belakang yang tidak bagus dengan Bridgestone, ke kebalikannya dengan Michelin,” jelas Huewen.

Oleh karena itu, Huewen melanjutkan, keseimbangan benar-benar berubah sehingga ada banyak pembalap top terjatuh. Huewen mengeklaim belum pernah melihat kejadian tersebut. “Kerusakan senilai jutaan pound yang pasti terjadi dalam tes itu. Sampai mereka menemukan apa yang mereka butuhkan untuk balapan. Michelin. Dan Marc sedikit berada di posisi itu akhir pekan ini.”  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement