REPUBLIKA.CO.ID, QATAR -- Tim Mercedes-AMG Petronas Formula One mengawali musim Formula 1 (F1) 2022 dengan hasil kurang maksimal. Pebalap Mercedes Lewis Hamilton terlihat kewalahan mengejar dua pesaingnya dari Ferrari dan Red Bull.
Kesulitan tim Mercedes tersebut sudah terlihat sejak seri perdana F1 GP Bahrain saat Hamilton hanya finis di tempat ketiga di belakang duo pebalap Ferrari: Charles Leclerc dan Carlos Sainz, Jr. Sementara duo pebalap Red Bull: Max Verstappen dan Sergio Perez kompak tidak menyelesaikan balapan alias tidak finish.
Hasil kurang baik di GP Bahrain menular di F1 GP Arab Saudi, Ahad (27/03/2022) dini hari WIB, di mana Lewis Hamilton bahkan sudah tersingkir pada Q1 atau sesi kualifikasi pertama. Ini adalah kali pertama sejak 2017, Hamilton tersingkir di Q1. Pebalap yang sudah mengoleksi 103 pole position dalam 289 Grand Prix sejak 2007 tersebut hanya berada di posisi 16 karena mencatat waktu 1 menit 30,343 detik.
Usai sesi kualifikasi, juara dunia F1 tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017--2020) itu mengakui kesulitan mengendalikan Mercedes W13 di Sirkuit Jeddah Corniche. “Saya mengalami masalah dengan balance mobil. Ini jelas posisi start yang tidak kami inginkan,” kata Hamilton seperti dikutip Sky Sports.
Pebalap asal Inggris itu beralasan setelan mobil Mercedes F1 W13 menjadi penyebab utama dia tersingkir di Q1. Sejak awal sesi kualifikasi tersebut, Hamilton terlihat kesulitan mengembangkan kecepatan sasis W13. Hingga ia berada di zona merah alias lima pebalap terbawah karena pada lap terakhirnya, Hamilton hanya mampu menembus waktu lap 1 menit 30,343 detik di Sirkuit Jeddah Corniche.
Bahkan Hamilton sempat berada di P15 atau batas akhir zona untuk melaju ke Q2. Namun flying lap yang dilakukan Lance Stroll (Aston Martin Aramco Cognizant F1) beberapa saat sebelum Q1 selesai, membuat Hamilton merosot ke posisi ke-16 sehingga tak mampu lolos ke Q2.