REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arema FC akan menghadapi PSM Makassar pada pekan terakhir BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (30/3/2022) malam WIB. Laga ini menjadi kesempatan terakhir bagi tim berjuluk Singo Edan untuk memperebutkan posisi ketiga klasemen di akhir musim demi menjaga asa bermain di Piala AFC.
Sebelum pertandingan, tim asuhan Eduardo Almeida berada di peringkat kelima dengan perolehan 62 poin. Mereka bersaing dengan Persebaya Surabaya, dan Bhayangkara FC untuk menempati posisi tersebut. Kedua tim saingan Arema sama-sama mengoleksi 63 poin, satu poin lebih banyak dari Singo Edan.
Dua pesaing Arema itu juga akan melakoni laga pamungkas di hari yang sama. Bhayangkara FC akan hadapi Persiraja Banda Aceh di sore hari, dan di malam harimya Persebaya Surabaya akan menghadapi Borneo FC. Tentu kemenangan salah satu atau keduanya, akan membuat Arema pupus harapan.
Bagaimana pun, Eduardo Almeida berharap anak asuhnya bisa memenangkan pertandingan terakhir ini. Dia memastikan Carlos Fortes dkk akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih target yang ia berikan. Meskipun, dia juga mengakui bahwa hal itu tidak akan mudah ketika menghadapi PSM Makassar.
"PSM adalah tim yang bagus. Pertandingan besok akan menarik karena dua tim sama-sama bagus," kata Almeida dalam konferensi pers virtual jelang pertandingan, Selasa (29/3/2022). "Sama seperti kita, mereka juga pasti menginginkan kemenangan, jadi kita harus bermain dengan bagus untuk mengamankan tiga poin," kata dia.
Jika dilihat dari rekor pertemuan kedua tim, PSM lebih diunggulkan dengan catatan kemenangan yang lebih banyak. Dari tujuh pertemuan di Liga 1, PSM menang tiga kali dan hanya sekali kalah, dan tiga laga sisanya berakhir imbang. Tapi jika dibandingkan dengan perjalanan di sepanjang musim ini, Arema jauh lebih konsisten dibandingkan PSM.
Dari 33 kali petandingan, Arema menang 17 kali, seri 11 kali dan kalah 5 kali sehingga berhasil meraih 62 poin. Catatan terbaik Arema musim ini adalah tidak terkalahkan dalam 23 pertandingan secara beruntun. Sedangkan PSM Makassar hanya menang 8 kali, seri 14 kali dan kalah 11 kali dari 33 pertandingan dan saat ini sedang berjuang untuk masuk sepuluh besar di klasemen akhir.
Selain itu, Arema juga akan lebih diuntungkan pada laga nanti. Pasalnya, PSM dipastikan tidak bisa menurunkan sang kapten Wiljan Pluim karena sanksi akumulasi kartu kuning. Tanpa peran pemain andalannya tersebut tentu akan membuat PSM tampil pincang. Pluim tercatat sebagai pemain dengan penampilan terbanyak PSM sekaligus top scorer tim dengan koleksi 7 gol.
Kendati demikian, Almeida enggan menganggap enteng lawan dan semua tim punya peluang yang sama besar. "Dalam sepak bola, kedua tim sama-sama punya peluang 50:50. Tidak ada yang lebih diunggulkan, itu hanya ada di atas kertas. Jadi jika ingin menang kita harus melakukan yang terbaik," katanya.
"Sepak bola tidak semudah di atas kertas. Di lapangan semuanya bisa terjadi, inilah sepak bola bukan matematika," tambah Almeida.
Di lain pihak, pelatih PSM Joop Gall mengatakan persiapan tim sangat baik. Gall memastikan anak asuhnya sudah banyak belajar dari kekalahan pada laga-laga sebelumnya. Adapun kemenangan pada laga terakhir, yaitu 1-0 saat menghadapi Banda Aceh telah membangkitkan mental dan semangat tim untuk mempertahankan catatan tersebut.
"Hasil-hasil yang tidak selalu memuaskan dari pertandingan sebelumnya sudah kami lupakan dan sekarang kami sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan terakhir," kata Gall dalam konferensi pers virtual jelang pertandingan, Selasa (29/3/2022).