Rabu 06 Apr 2022 13:48 WIB

Guardiola: Selalu Sulit Menembus Taktik 'Kuno' Atletico Madrid

Guardiola menyinggung soal skema 5-5-0 yang diterapkan Atletico.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Guardiola mengeluh soal terapan taktik bertahan yang dimainkan Atletico Madrid pada leg pertama perempat final Liga Champions 2021/2022 di Stadion Etihad, Rabu (6/4/2022) dini hari WIB.
Foto: AP/Alastair Grant
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Guardiola mengeluh soal terapan taktik bertahan yang dimainkan Atletico Madrid pada leg pertama perempat final Liga Champions 2021/2022 di Stadion Etihad, Rabu (6/4/2022) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City Josep Guardiola mengeluh soal terapan taktik bertahan yang dimainkan Atletico Madrid pada leg pertama perempat final Liga Champions 2021/2022, yang berlangsung di Stadion Etihad, Rabu (6/4/2022) dini hari WIB. Dalam argumennya Guardiola menyinggung soal skema lima bek dan lima pemain tengah berada di baris pertahanan Los Colchoneros.

"Kami menilai mereka bermain 3-5-2, tapi kemudian mereka menyesuaikannya di atas lapangan dan menjadi 5-5-0, tanpa striker. Sesuatu (formasi) kuno, yang dari dulu sampai sekarang sulit ditembus," kata Guardiola menegaskan dilansir Marca, Rabu.

Baca Juga

Mengetahui akan sulit bermain di hadapan Manchester City dengan filosofi permainan Guardiola, Atletico Madrid sejatinya menerapkan pertahanan bredel sejak pertengahan pertandingan babak pertama berlangsung.

Hasilnya, wakil asal Spanyol terbukti bisa menahan gempuran the Eastland hingga menutup babak pertama dengan skor kacamata. Sebelum akhirnya Kevin De Bruyne memecah kebuntuan pada menit ke-70. Sekaligus membawa Man City menang 1-0 dari tamunya.

"Tidak ada ruang untuk kami melakukan banyak pergerakan. Sangat sempit, dan ini menuntut kesabaran para pemain," sambung Guardiola.

Saat sesi turun minum berlangsung entrenador asal Spanyol memperingatkan kepada John Stones dan rekan setim untuk tetap menjaga kepala tetap dingin dan tidak hilang konsentrasi selama pertandingan berjalan.

"Saya memberitahu mereka bahwa kami tampil bagus di babak awal, dan kami melakukannya (gol) di interval kedua. Situasi ini jelas bakal kami hadapi ketika berkunjung ke Madrid," kata eks juru racik Barcelona dan Bayern Muenchen.

Meski terlihat frustrasi dengan taktik bertahan yang ditampilkan kampiun La Liga Spanyol musim lalu, Guardiola tetap memuji upaya yang dilakukan pelatih Diego Simeone. Ia pun menilai hal itu merupakan salah satu seni dalam dunia sepak bola.

"Mereka ahli dalam bertahan bersama dan itu sulit. Kami berhasil menghentikan mereka, dan kami sabar untuk mendapat gol dari koneksi Foden dengan Kevin. Laga yang sulit."

Lebih lanjut, pelatih berusia 51 tahun itu memuji aksi pun kontribusi yang dilakukan Phil Foden serta Jack Grealish pada pertandingan tersebut.

Untuk nama yang pertama, Foden sukses memberikan assist lewat umpan ajaib yang dituntaskan dengan sempurna oleh Kevin De Bruyne. Sedangkan Grealish, perlahan mulai menemukan rasa percaya diri bersama tim asal kota pelabuhan.

Menarik bahwa kemenangan atas Atletico menyuntik motivasi bagi skuad the Citizens jelang pertarungan hidup mati melawan Liverpool pada lanjutan Liga Primer Inggris 2021/2022 akhir pekan nanti. Laga itu diprediksi jadi penentu perebutan gelar juara liga musim ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement