Jumat 08 Apr 2022 04:29 WIB

IOC Pangkas Jumlah Kelas Angkat Besi di Olimpiade Paris

Olimpiade Paris mempertandingkan lima kelas, berkurang dua dari Olimpiade Tokyo.

Nurul Akmal dari Indonesia mencoba untuk mengangkat 111kg dalam upaya keduanya selama bagian Snatch dari Perebutan Medali Emas Grup A +87kg Putri dari acara Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020, di Tokyo International Forum di Tokyo, Jepang, 02 Agustus 2021.
Foto: EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Nurul Akmal dari Indonesia mencoba untuk mengangkat 111kg dalam upaya keduanya selama bagian Snatch dari Perebutan Medali Emas Grup A +87kg Putri dari acara Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020, di Tokyo International Forum di Tokyo, Jepang, 02 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyetujui pemangkasan jumlah kelas yang dipertandingkan pada cabang olahraga angkat besi di Olimpiade Paris 2024. Dikutip dalam laman resminya di Jakarta, Kamis (7/4/2022), angkat besi Olimpiade Paris 2024 akan mempertandingkan masing-masing lima kelas pada kategori putra maupun putri, berkurang dari edisi sebelumnya ketika Tokyo 2020 menampilkan tujuh kelas.

Pada kategori putra, lima kelas yang dipertandingkan adalah kelas 61kg, 73kg, 89kg, 102kg, dan +102kg, sementara kategori putri 49kg, 59kg, 71kg, 81kg, dan +81kg.

Baca Juga

Selain perubahan kelas, IOC juga memangkas jumlah lifter yang tampil pada Olimpiade Paris 2024 menjadi 120 atlet saja. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan Tokyo 2020 yang menampilkan 196 atlet atau 260 atlet di Rio 2016.

IOC menyatakan langkah tersebut ditempuh sebagai dukungan terhadap kesetaraan gender di ajang Olimpiade dengan memberikan kesempatan yang setara bagi atlet putra dan putri. Olimpiade Paris 2024 juga disebut bakal menjadi Olimpiade pertama yang menerapkan prinsip kesetaraan gender secara penuh dengan memberikan kuota masing-masing 50 persen, baik bagi atlet putri maupun putra, meningkat dibanding 48,8 persen atlet putri yang tampil di Tokyo 2020.

Pemangkasan kuota cabang angkat besi ini juga tidak terlepas dari permasalahan tata kelola Federasi Angkat Besi Dunia (IWF) dan sejarah doping yang mengakar kuat di organisasi tersebut. Meski begitu, IOC berkomitmen untuk tetap melindungi para atlet sehingga cabang olahraga yang bermasalah bagaimanapun harus tetap dipertandingkan di Olimpiade.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement