REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Perkembangan lini depan AC Milan seakan menemui jalan buntu. Beberapa penyerang diklaim tidak tampil memuaskan para penggemar setelah kehilangan gol di partai-partai penting.
Menyoroti hal tersebut jurnalis Italia Franco Ordine dikutip Milan Sempre, Jumat (15/4/2022) menyebut Milan perlu melakukan perombakan dalam lini serang mereka untuk tetap bersaing di level atas.
Kondisi tubuh Zlatan Ibrahimovic membuatnya menepi dan harus meninggalkan lubang di sektor depan i Rossoneri. Meski Olivier Giroud menjalani tugasnya dengan baik tetapi sebagian besar pemain pendukung dianggap tak mampu memberikan layanan yang baik.
Sebut saja Brahim Diaz, performa gelandang serang pinjaman Real Madrid itu gagal bersinar. Diaz puasa gol sejak lama, dan situasinya justru memprihatinkan.
Sementara Junior Messias tak bisa menjadi tulang punggung tim ketika dibutuhkan. Secara teknis Messias dinilai tak cukup baik untuk tim yang ingin memenangkan gelar liga.
Untuk Ante Rebic, sensasi performanya pada musim lalu tak lagi terlihat. Penyerang asal Kroasia lebih banyak menepi karena cedera pada kampanye 2021/2022.
Alhasil, Milan kerap menemui jalan buntu ketika Rafael Leao yang bermain sebagai penyerang sayap kiri tak dapat menjalankan tugasnya.
Opsi dan keterbatasan lini depan jadi pekerjaan berat pelatih Stefano Pioli. Milan bisa dibilang minim pemain dengan kreativitas mencetak gol.
Dengan kata lain, Franco Ordine situasi lini depan mendesak Milan untuk mendatangkan wajah baru. Pun, kehadiran Divock Origi saja dianggap tidak cukup menjawab kebutuhan tim asal kota mode.
Ordine mengatakan, Origi di Liverpool bukanlah penyerang utama dan dia tidak pernah mencetak banyak gol. Seorang striker baru diperlukan dan Ordine percaya agen Moncada bakal kembali bekerja demi menemukan seseorang seperti Mike Maignan atau Pierre Kalulu ke San Siro.