REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Mantan kapten Manchester United (MU) Roy Keane sedih melihat mantan klubnya tampil berantakan ketika dibantai Liverpool 0-4 dalam pertandingan Liga Primer Inggris, di Stadion Anfield, Rabu (20/4/2022) dini hari WIB. Legenda MU itu melihat tak ada kepemimpinan dan spirit dalam permainan tim Iblis Merah.
Ada perbedaan jauh antara Liverpool dan MU di laga tersebut. Tak ada kejutan yang diberikan Iblis Merah. Keane merasa the Reds bisa mencetak gol setiap kali melakukan serangan. Pertahanan MU sangat mudah dibongkar Mohamed Salah dan kawan-kawan.
“Hanya ada kekacauan di klub, mulai dari atas, dewan, pemain, dan para penggemar. Mereka membutuhkan pelatih baru. Mereka membutuhkan pemain masuk, mereka membutuhkan pemain keluar,” kata Keane dilansir dari rte.
Keane gusar melihat MU bermain seperti bukan klub yang pernah dibelanya. Ia tak menyaksikan MU berjuang dan bermain dengan bangga di lapangan. Maka dari itu, Keane secara terbuka menyampaikan tak ada permainan tim di skuad asuhan Ralf Rangnick.
Keane pun memahami penggemar yang pergi meninggalkan pertandingan setelah menyaksikan timnya tampil buruk. Keane mendorong agar MU melakukan lebih baik lagi dan tak bermain secara individu.
"Tim Man United ini juga kekurangan bakat. Mereka tidak punya talenta seperti yang mereka kira. Lihat lini tengah malam ini. Jesse Lingard masuk untuk mencoba menyelamatkan Man United? Lingard seharusnya pergi dua tahun lalu. Dia tidak cukup bagus. Rashford bermain seperti anak kecil di depan,” jelas Keane.
Keane juga menyoroti buruknya penampilan Harry Maguire. Dia menyayangkan umpan Maguire yang buruk di lini belakang.
Mantan gelandang Liverpool, Graeme Souness, mengeklaim tak ada satu pun pemain MU yang bisa masuk ke area Liverpool. Di bawah tekanan, MU tak bisa menjaga bola dengan baik. Menurutnya, jika bermain di Anfield maka kuncinya mampu menjaga bola dengan bagus.
"Ini adalah tim Liverpool yang benar-benar luar biasa dan mereka berada di ambang kehebatan sejati. Tak ada pemain Manchester United yang akan masuk dengan mudah ke kotak penalti tim seperti Liverpool saat ini. Semoga sukses untuk pelatih baru, tapi di mana mereka akan memulainya dengan banyaknya kekurangan itu?” kata Souness.