REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakti Olahraga Djarum Foundation memberikan bonus total Rp278 juta kepada Bagas Maulana yang berhasil menyabet gelar juara ganda putra bersama Shohibul Fikri pada ajang All England 2022 bulan lalu. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin mengatakan, pemberian bonus kepada Bagas merupakan upaya memperkuat ekosistem bulu tangkis dan menciptakan iklim kompetisi yang semakin ketat di antara para pemain, khususnya atlet binaan PB Djarum.
"PB Djarum sangat bangga dengan ganda putra yang regenerasinya sangat solid, dan kita kembali lagi menunjukkan kepada publik konsistensi komitmennya Djarum Badminton itu terus dipegang teguh untuk memotivasi atlet-atlet PB Djarum yang punya prestasi akan diberikan bonus apresiasi yang sangat bagus," ujar Yoppy dalam acara penyerahan pemberian penghargaan yang digelar secara virtual, Rabu.
Selain menjadi pelecut motivasi bagi penerima apresiasi, Yoppy menjelaskan pemberian bonus juga dimaksudkan untuk merangsang para pebulu tangkis junior agar semakin bersemangat meningkatkan kemampuan, termasuk pula para pelatih untuk mencetak atlet yang mampu mendulang prestasi demi mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.
"Mudah-mudahan ini akan merangsang atlet-atlet muda, merangsang para pelatih ganda putra dan para pelatih nomor yang lainnya untuk menjawab pertanyaan Who's next yang akan selalu kita kedepankan, siapa berikutnya itu yang kita sangat harapkan," kata Yoppy.
Djarum Foundation memberikan apresiasi kepada Bagas, yang merupakan atlet binaan PB Djarum, berupa bonus uang tunai sebesar Rp200 juta dan voucher Blibli senilai Rp50 juta. Tak hanya itu, Bagas juga mendapatkan hadiah dari Polytron berupa motor listrik Polytron Evo Electric Motor senilai 28 juta. Dengan demikian total bonus yang diperoleh Bagas menjadi Rp278 juta.
Bonus dan apresiasi dari klub juga menjadi upaya menjamin kehidupan para atlet setelah gantung raket nanti. Untuk itu, Yoppy mengatakan, PB Djarum dan Djarum Foundation memberikan pendampingan manajemen keuangan agar bonus yang diberikan dapat bermanfaat di masa depan.
"Kita memberikan edukasi kepada atlet-atlet yang sudah mencapai tingkat dunia itu adalah manajemen keuangan yang baik, yang simpel, yang bisa dimengerti oleh semua atlet yang ada di Pelatnas terutama," kata Yoppy.
"Yang simpelnya adalah bonus ini akan dipakai untuk apa. Kemudian kita juga memantau terus pola kehidupannya atlet yang sudah dapat bonus juara," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, berhasil menyabet kemenangan di All England, Bagas mengungkapkan bahwa hal itu di luar target yang ditetapkan, yaitu masuk delapan besar. Di usianya yang baru menginjak 23 tahun, Bagas tak menyangka berhasil menginjakkan kaki di podium tertinggi turnamen bulu tangkis tertua dunia tersebut.
"Kita berdua pun enggak ada mimpi untuk juara All England, dan kita cuman targetnya main maksimal saja," ucap Bagas.
Baru dipasangkan dengan Fikri pada 2019, Bagas mengaku masih harus banyak beradaptasi. Namun dia bertekad untuk terus konsisten mengejar prestasi dengan menjaga performa, salah satunya memperkuat dari segi chemistry dan membangun komunikasi.
"Masih suka kagok, ini bolanya mau ke mana, artinya masih butuh adaptasi," kata Bagas.
"Kita saling komunikasi di lapangan, saling percaya satu sama lain, karena kalau kita enggak saling percaya enggak bisa menang, enggak bisa main bagus juga, yang penting komunikasi di lapangan," ujarnya menambahkan.