REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh memperkenalkan kegiatan balap sepeda Tour de Aceh yang menawarkan konsep sport tourism (wisata olahraga) untuk menikmati keindahan alam Kota Banda Aceh dan daratan tinggi gayo Aceh Tengah.
"Ini bukan hanya kegiatan race atau perlombaan balap sepeda saja, tetapi juga menggali potensi wisata Aceh dan memperkenalkan kepada pecinta sepeda," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Jamaluddin.
Tour de Aceh ini akan digelar pada 14-16 Mei 2022 mendatang di dua lokasi berbeda yaitu Kota Banda Aceh dan Takengon (Aceh Tengah). Kegiatan yang dikhususkan bagi pesepeda ini juga masuk dalam 101 event Khazanah Piasan Nanggroe 2022 yang telah diluncurkan pada akhir Maret lalu.
Jamaluddin mengatakan, Tour de Aceh bukan hanya kegiatan perlombaan balap sepeda saja, tetapi juga untuk mengenalkan dan mempromosikan destinasi wisata Aceh.
Untuk itu, Pemerintah Aceh menempatkan pariwisata sebagai salah satu sektor yang mendapat prioritas dikembangkan serta menerapkan komponen 3A untuk membangun sektor pariwisata ini, yaitu aksesibilitas, amenitas dan atraksi.
"Penguatan tiga komponen ini kita harapkan dapat menjadikan Aceh sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman dan menawan," ujarnya.
Jamaluddin menyampaikan, peserta Tour de Aceh tidak perlu khawatir soal biaya, karena panitia akan memfasilitasi keperluan peserta, termasuk saat berada di Takengon dan Banda Aceh.
"Untuk lokasi pendaftaran akan dibuka di sekretariat Museum Aceh dan pendaftaran Tour de Aceh ini gratis, tidak dipungut biaya," kata Jamaluddin.
Sementara itu, Ketua Harian Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Aceh Suntoro menyebutkan kegiatan juga sebagai ajang mencari bibit-bibit balap sepeda yang bakal bertarung di PON Aceh-Sumut 2024.
Apalagi, diprediksi sekitar 200 pesepeda akan ikut memeriahkan Tour de Aceh, baik yang berasal dari Sumatera Utara hingga Riau. "Selain sebagai sport tourism, Tour de Aceh juga mencari bibit atlet untuk pra PON dan PON Aceh-Sumut. Ada sekitar 200 peserta yang berasal dari sejumlah daerah," kata Suntoro.
Untuk diketahui, Tour de Aceh di Etape pertama akan melewati danau laut tawar Takengon dengan jarak 48 kilometer. Di sana peserta akan disuguhkan keindahan alam yang terpampang dari danau terbesar di Aceh.
Di etape I ini, peserta juga akan memperebutkan gelar King Of Mountain (KOM). Kemudian di Etape II, peserta akan melewati jalur ekstrem yang di mulai dari gunung khulu, Aceh Besar dan berakhir di museum Tsunami Aceh, Banda Aceh dengan panjang jalur 38 kilometer.