REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chelsea secara resmi mengumumkan pemilik baru klub yang mengambil alih kepemilikan dari oligarki Rusia, Roman Abramovich. Pengusaha Amerika Serikat (AS) sekaligus pemilik tim bisbol Los Angeles Dodgers, Todd Boehly, memimpin konsorsium pemilik baru Chelsea yang juga berisikan Clearlake Capital, pengusaha AS lainnya, Mark Walter dan pebisnis Swiss Hansjoerg Wyss.

Kelompok tersebut telah diizinkan oleh Pemerintah Inggris menjadi pemilik baru Chelsea, setelah pemerintah membekukan aset-aset milik Abramovich sebagai sanksi atas agresi militer Rusia ke Ukraina sejak pengujung Februari 2022.

Situs resmi Chelsea pada Ahad (8/5) menyatakan, 2,5 miliar poundsterling atau sekira Rp 44,7 triliun dari total investasi kelompok pemilik baru tersebut akan dialokasikan untuk membeli 100 persen saham klub. Keuntungannya akan ditransfer ke rekening bank Inggris milik Abramovich yang dibekukan dan seluruhnya bakal didonasikan ke yayasan amal pilihan taipan Rusia tersebut.

Pemilik baru Chelsea pimpinan Boehly juga telah berkomitmen investasi tambahan sebesar 1,75 miliar poundsterling atau sekira Rp 31,3 triliun untuk berbagai kebutuhan pengembangan klub. Dana tersebut antara lain bakal dialokasikan guna pembangunan markas Chelsea stadion Stamford Bridge, akademi klub, tim putri serta kandangnya di Kingsmeadow dan pendanaan Yayasan Amal Chelsea.

Proses perpindahan kepemilikan tersebut diperkirakan bakal sepenuhnya rampung pada akhir Mei 2022 mendatang dengan kebutuhan memenuhi persetujuan regulator. Sejak Abramovich mengambil alih kepemilikan pada 2003, Chelsea mengalami masa-masa paling sukses dengan raihan lima gelar juara Liga Primer Inggris, dua trofi Liga Champions, dua trofi Liga Europa, lima trofi Piala FA, tiga Piala EFL, satu Piala Super UEFA, satu Piala Dunia Antarklub, serta dua kali memenangi Community Shield.

Ikuti Whatsapp Channel Republika