REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Feyenoord mengeluh karena hanya diberikan jatah 3.000 tiket untuk setiap klub saat berhadapan dengan AS Roma di final Liga Konferensi Europa, menurut laporan Football Italia, Rabu (10/5/2022). Pertandingan tersebut akan dimainkan di Ibu Kota Albania, Tirana, pada 26 Mei.

Feyenoord juga mengaku tidak diberi tahu sejak awal tentang penjualan tiket di muka, yang menyebabkan pendukung mereka mengancam untuk tetap pergi ke Tirana. Tiket untuk pertandingan final tersebut telah terjual dengan rekor tertinggi dan Feyenoord mengeluh karena UEFA hanya menyediakan 3.000 tiket untuk setiap klub.

Penjualan juga hanya tersedia melalui saluran UEFA, yang sekali lagi telah mengganggu tim untuk menjualnya kepada pendukung mereka. Pihak Belanda juga mengklaim mereka tidak diberitahu tentang penjualan umum di muka, sehingga mayoritas dari 8.500 tiket yang diperebutkan telah dijual ke ultras Roma.

Fan Feyenoord tidak menerima berita itu dengan baik dan salah satu kelompok utama mereka mengeluarkan seruan di media sosial yang mengajak mereka untuk melakukan perjalanan bersama-sama ke Tirana meskipun tanpa tiket di tangan mereka karena masalah distribusi ini.

Ini akan menciptakan situasi yang berpotensi berbahaya, terutama mengingat permusuhan antara penggemar Feyenoord dengan Roma. Pada masa lalu, kedua pihak pernah bentrok, tepatnya pada babak 32 besar Liga Europa di Stadio Olimpico pada 2015.

Ketika itu fan Feyenoord menyerbu Kota Roma menjelang pertandingan Liga Europa pada Februari 2015. Para pendukung mereka memanjat patung-patung bersejarah, dengan enam orang dinyatakan bersalah merusak air mancur Barcaccia.

Diperkirakan oleh dewan lokal bahwa hooligan Feyenoord telah menyebabkan kerusakan sebesar 5,2 juta euro pada air mancur abad ke-17 di dasar Spanish Steps, tangga monumental dengan 135 anak tangga yang jadi destinasi wisata.

Ikuti Whatsapp Channel Republika