REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liverpool gagal mengamankan gelar juara Liga Primer Inggris musim ini meski sudah berusaha maksimal. Kemenangan 3-1 atas Wolverhampton Wanderers di Stadion Anfield, Ahad (22/5/2022), belum cukup menggaransi gelar. Sebab pada saat yang sama Manchester City berhasil bangkit dari ketertinggalan dengan menaklukkan Aston Villa 3-2 di Stadion Etihad.
Pelatih Liverpool Juergen Klopp mengaku sempat berharap laga City berakhir imbang. "Ada satu momen ketika saya mendengar 3-2 dan kemudian untuk sedetik, saya tidak tahu mengapa kami memulainya, saya pikir mereka menyamakan kedudukan," kata pria Jerman itu. "Itu momen yang bagus tapi itu hanya sedetik."
Pada akhirnya harapan Klopp itu tidak terjadi. Namun pada peluit akhir tidak ada rasa kekecewaan, melainkan apresiasi atas apa yang telah dicapai Liverpool.
Liverpool memulai dengan defisit 14 poin, yang tampaknya tidak dapat diatasi pada Januari meskipun dengan dua pertandingan lebih banyak di tangan, untuk akhirnya finis hanya satu poin di City yang menjadi juara.
“Anak-anak memainkan musim yang luar biasa. Seluruh perjalanan 2021-22 sejauh ini benar-benar luar biasa. "Selamat kepada Manchester City dan Pep Guardiola, semua staf dan semua pemain, seluruh klub, karena menjadi juara. Kami sudah dekat tetapi pada akhirnya tidak cukup meraihnya," ujarnya.
Musim City telah selesai tetapi bagi Liverpool ada satu trofi lagi yang dipertaruhkan. Mereka sekarang mengalihkan fokus ke final Liga Champions melawan Real Madrid di Paris, akhir pekan ini.
Mimpi quadruple berakhir, tapi peluang untuk treble masih ada. Bagi Klopp, tidak ada insentif yang lebih besar yang dibutuhkan para pemainnya menyambut duel akbar melawan Madrid.
"Kami akan benar-benar mencoba segalanya. Kekalahan liga hari ini meningkatkan keinginan untuk menang di Final Liga Champions pekan depan," tegasnya.