REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi percaya bahwa Presiden La Liga Javier Tebas takut liganya kalah bersaing dengan Ligue 1. Tebas sebelumnya mempertanyakan situasi Financial Fair Play (FFP) PSG, mengingat kerugian besar yang dialami klub Prancis itu dalam beberapa musim terakhir.
"Saya pikir Presiden Ligue 1 bisa menjawab itu. Mungkin dia takut Ligue 1 lebih baik dari LaLiga (Santander)," kata Al-Khelaifi kepada wartawan dalam konferensi perpanjangan kontrak Mbappe, dikutip dari Marca, Selasa (24/5/2022).
Menurutnya ini justru menjadi hal positif bagi klub dan Ligue 1. Ia menilai La Liga sudah tidak sama seperti tiga atau empat tahun lalu, di mana Ligue 1 bisa menyamai level Spanyol. Di sisi lain, ia menegaskan dirinya menghormati semua klub, begitu juga sebaliknya di mana PSG juga membutuhkan rasa hormat.
"Rasa hormat sangat penting. Saya tidak akan membahas apa yang Anda minta karena itu bukan urusan saya. Kami fokus pada klub kami, pada pemain terbaik di dunia. Itulah yang menjadi perhatian kami," kata Al-Khelaifi.
"Kami memiliki pemain terbaik di dunia bersama kami selama tiga tahun. Apa yang orang lain katakan bukanlah masalah. Kami tidak mendengarkannya, kami fokus pada proyek kami," tegasnya.
Al-Khelaifi juga ditanya tentang angka yang terlibat dalam perpanjangan kontrak Mbappe, tetapi dia menolak untuk mengungkapkan jumlahnya. "Kami tidak akan mengumumkan angkanya, tetapi hal terpenting bagi Mbappe adalah bagian dari proyek olahraga," katanya.
"Ini adalah hari yang luar biasa untuk semua penggemar PSG dan ini sangat penting bagi kami dan untuk Ligue 1. Kami tetap bersama pemain terbaik di dunia, ini adalah mimpi untuk menang, menang, dan menang. Kami akan menjadi salah satu liga terbaik di dunia, dunia dan kami telah memberi Kylian kondisi terbaik untuk menang, menang, dan menang," ujar Al-Khelaifi.