REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas basket putra Indonesia mendapatkan medali emas pada SEA Games Vietnam lalu. Timnas basket mengalahkan Filipina 85-81 pada perebutan peringkat pertama dalam sistem yang menggunakan round robin.
Dalam perjalanan merebut emas, Hardianus Lakudu tak banyak mendapatkan menit bermain seperti sebelumnya. Masuknya Yudha Saputera ke dalam tim membuat menit bermain Hardianus berkurang. Sebab, masih ada juga Andakara Prastawa yang tetap menjadi point guard utama timnas basket putra.
"Belum dikasih minute play karena masih ada beberapa cedera yang belum pulih," jelas Hardianus di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (24/5/2022).
Meskipun tak begitu banyak bermain, Hardianus justru senang dengan adanya pemain tambahan di posisi point guard yang relatif masih berusia muda. "Semakin bagus dengan adanya persaingan antara saya, Yudha dan Prastawa. Dengan adanya persaingan menjadikan kita maju bersama. Pasti senang dan bangga pemain seperti Yudha sudah step up, siapa yang tidak mau. Semoga ke depannya bisa lebih baik," kata Hardianus.
Mengomentari emas pertama Indonesia di SEA Games, Hardianus mengaku bangga melihat perjuangan yang tidak sia-sia ini. Sebab, persiapan yang mereka jalani tidak sebentar. "Ini sudah lama, dari materi pemain ada tambahan Marques Bolden dan Derrick Michael. Mereka tinggal adjusment sebentar dengan sistem coach Toro dan bisa jalan," kata Hardianus.
Selepas menjuarai SEA Games, Hardianus menetapkan target lebih tinggi. Point guard Satria Muda Pertamina ini ingin membawa Indonesia lolos ke FIBA World Cup 2023.
"Target Selanjutnya semoga bisa bawa Indonesia ke FIBA World Cup 2023. Kalau bisa lolos kenapa tidak," ujarnya.
Untuk bisa lolos ke FIBA World Cup 2023, Indonesia minimal menempati posisi delapan besar FIBA Asia 2022 yang akan digelar 12-24 Juli 2022 di Jakarta. Indonesia tergabung di Grup A bersama Australia, Yordania, dan Arab Saudi.