REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Beberapa pekan lalu, kabar keluarnya Giorgio Chiellini dari Juventus memicu perhatian penikmat sepak bola. Pasalnya, ia masih menjadi andalan klub hitam-putih itu.
Kontraknya di Juve pun masih tersisa satu tahun hingga Juni 2023. Namun, ia memutuskan untuk mengakhiri kerja sama lebih cepat.
Mengapa demikian? Rupanya kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2022 menjadi salah satu penyebab. Andai Gli Azzurri melaju ke Qatar, Chiellini masih ingin bertahan di Bianconeri.
"Ya, saya akan melanjutkan (petualangan bersama Juventus), karena saya ingin mengubah sejarah saya di Piala Dunia, yang tidak pernah menyenangkan. Saya berusaha keras, tapi saya tidak bisa melakukannya," kata bek tengah 37 tahun, dikutip dari Football Italia, Sabtu (4/6).
Chiellini menceritakan catatan negatifnya di turnamen terbesar antar negara itu. Pada 2010, timnya tersingkir di fase grup. Ia merasa mereka seharusnya mampu melangkah jauh saat itu.
Empat tahun berselang, Gli Azzurri juga tak bisa melaju ke babak sistem gugur. Padahal pada laga pembuka, pasukan biru menundukkan Inggris. Setelahnya para gladiator negeri pizza ditaklukkan Kosta Rika dan Uruguay.
"Pada 2018, kami tidak lolos, dan saya sangat menyesal. Saat itu saya menjalani tahun-tahun terbaik dalam karier saya," ujar Chiellini.
Namun penyesalan berlebihan bukan langkah solutif. Masih ada catatan positif sang bek untuk negaranya. Ia termasuk skuad polesan Roberto Mancini yang menjuarai Piala Eropa 2020.
Kini Chiellini memutuskan pensiun dari tugas kenegaraan. Di level klub, ia dikabarkan akan berpetualang ke Liga Sepak Bola Amerika Serikat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
