Senin 06 Jun 2022 06:35 WIB

Menanti Eaa...Eaa, Comeback Marcus, dan Perpisahan Greysia di Indonesia Masters

Indonesia Masters 2022 akan digelar mulai Selasa 7 Juni dengan kehadiran penonton.

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting menyapa penonton usai menang melawan pebulu tangkis asal Denmark Viktor Axelsen dalam pertandingan babak semi final Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/1/2020).
Foto: ANTARA FOTO
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting menyapa penonton usai menang melawan pebulu tangkis asal Denmark Viktor Axelsen dalam pertandingan babak semi final Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/1/2020).

Oleh: Israr Itah, Jurnalis Republika

REPUBLIKA.CO.ID, Pekan ini menjadi momen yang dinantikan oleh para pecinta bulu tangkis atau biasa disebut Badminton Lover (BL) Indonesia. Setelah tahun lalu tak bisa mendukung para pemain pujaannya dari dekat akibat Covid-19, para BL akhirnya bisa menuntaskan rindu di Istora Senayan mulai Selasa, 7 Juni hingga Ahad, 12 Juni pada ajang Indonesia Masters 2022. 

Baca Juga

Sebanyak 30 wakil Merah Putih akan berjuang pada ajang ini. Ada yang harus harus berjuang lebih dulu dari babak kualifikasi sebelum tampil di babak pertama atau 32 besar. Mereka akan bersaing dengan pebulu tangkis dari 24 negara lain yang juga ambil bagian. 

Panitia turnamen kategori BWF World Tour Super 500 sudah mengizinkan penonton hadir langsung. Meskipun belum 100 persen, ada kuota 70 persen dari kapasitas total 7.200 kursi penonton Istora yang bisa diisi. Jumlah ini sudah lebih dari cukup menghadirkan suasana ramai, meriah, sekaligus intimidatif.

BL Indonesia terkenal paling berisik dalam urusan mendukung atlet-atlet Merah-Putih yang mengayunkan raketnya di lapangan. Mulai dari chant, tepukan balon, hingga teriakan khas yang selalu diingat seluruh pebulu tangkis yang pernah main di sini, "eaa...eaa".

Teriakan "eaa...eaa" terdengar saat jagoan kita hendak menyeberangkan kok ke area lawan, entah smes, netting, atau sekadar penempatan  bola. Teriakan berubah menjadi "huu..." untuk mengintimidasi saat lawan melakukan hal serupa. 

Jangan ditanya bisingnya seperti apa. Pada 2018 silam, seorang jurnalis ESPN sempat mengukur kebisingan yang dihasilkan penonton di Istora. Hasilnya, muncul angka 115,6 desibel. Angka ini cukup jauh di atas rekomendasi WHO untuk suara konser musik yang maksimal hanya 100 desibel. Bagi yang tak kuat, dipastikan akan pusing jika terlalu lama di dalam Istora tanpa sempat keluar untuk mengistirahatkan telinga.

Dapat dibayangkan betapa atmosfer ini begitu mengintimidasi sejumlah pebulu tangkis luar. Terutama bagi pemain minim pengalaman dari negara dengan penonton kalem, yang sekadar berteriak "semangat" dalam bahasa mereka dan kemudian lebih banyak bertepuk tangan hanya saat kok masuk.

BL Indonesia di Istora beda. Mantan pebulu tangkis nomor satu dunia asal India, Saina Nehwal, pernah menyamakan penonton bulu tangkis di Istora seperti riuh para pendukung di stadion sepak bola! 

Suasans Istora ini pasti sangat dirindukan tak cuma para pebulu tangkis kita, melainkan juga dari luar. Setelah bermain dengan sistem bubble tanpa penonton di Bali akhir tahun lalu, mereka kini bisa menyaksikan langsung energi besar BL Indonesia yang memberikan dukungan bagi pebulu tangkis lokal.

Pada masa lalu, dukungan ini cukup manjur menjadi tambahan tenaga ekstra bagi para pebulu tangkis kita, meskipun ada beberapa juga yang terkadang merasa grogi, kesulitan menangani energi dari dukungan besar itu.

Para BL Indonesia sudah melakukan "pemanasan" jelang perhelatan Indonesia Masters. Foto-foto fan bersanding dengan para pebulu tangkis, baik dari Indonesia maupun luar negeri, sudah ramai berseliweran. Rata-rata menunjukkan antusiasme dan ketidaksabaran menantikan Indonesia Masters 2022. Apalagi setelah Indonesia Masters, ada turnamen lebih bergengsi Indonesia Open yang berlangsung 14 Juni-19 Juni, di tempat yang sama. Tiket Indonesia Masters yang dilepas via daring ludes dalam waktu sekejap.

Selain momen kembali penonton ke tribun Istora, Indonesia Masters 2022 ini juga menjadi spesial karena pecinta bulu tangkis dunia akan menyaksikan kembalinya ganda nomor satu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Marcus harus beristirahat sejak April karena menjalani operasi tulang tumbuh di kedua pergelangan kakinya.

Rasa sakit yang ditahankan sejak lama itu mengganggu performa Marcus hingga sampai pada keputusan harus menjalani operasi, selepas berlaga di All England 2022. Operasi ini membuat duet Kevin/Marcus absen di Korea Open dan Kejuaraan Asia.

Di Piala Thomas 2022 saat Indonesia hanya menjadi runner up, Kevin dibawa dan sempat dipasangkan dengan Bagas Maulana dan Mohammad Ahsan. Meski Kevin tetap tampil memukau, duetnya dengan Marcus pastilah dinanti-nantikan. Terutama, publik ingin melihat apakah Marcus sudah bisa kembali ke penampilan terbaiknya. Kemudian, apakah Marcus sudah punya makin banyak senjata bersama Kevin ketika menghadapi lawan-lawan yang semakin hari makin lihai mengantisipasi permainan drive cepat andalan mereka.

Terakhir, tentu saja momen yang bakal mengharukan bagi seluruh pecinta bulu tangkis Indonesia, seremoni perpisahan peraih emas Olimpiade 2020 Greysia Polii. Greysia sudah menyatakan gantung raket. Seremoni pengunduran diri Greysia yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi Atlet BWF dijadwalkan berlangung pada hari terakhir Indonesia Masters, dimulai pukul 09.00 WIB. Penyanyi Raisa Andriana bakal memeriahkan seremoni ini. Bisa dipastikan, Greysia akan mendapatkan salam perpisahan terbaik dari pecinta bulu tangkis di Istora nanti.

Bagi para BL Indonesia yang hadir ke Istora, dukung penuh pebulu tangkis kita dengan cara terbaik di sana. Menang mereka boleh disanjung, kalah jangan lupa tetap didukung. Selamat ber-eaa..eea di Istora ya!  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement