REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Hungaria terhindar dari sanksi UEFA, setelah fan mereka mencemooh pemain Inggris ketika melakukan aksi berlutut pada akhir pekan lalu. Berlutut menjadi kebiasaan yang dilakukan sebelum pertandingan, sebagai kampanye perang terhadap rasialisme.
Seluruh tim Inggris berlutut sebelum kick-off kontra Hungaria di Puskas Arena untuk mengirim pesan perang terhadap rasialisme tersebut. Namun, gesture mereka itu disambut oleh ejekan dari mayoritas penonton tuan rumah di Budapest. Dikutip dari Daily Mail, Senin (6/6/2022), Asosiasi Sepak Bola Hungaria tidak akan dihukuman atas perilaku penggemar mereka dalam laga yang berakhir 1-0 untuk kemenangan tuan rumah.
Pertandingan itu awalnya akan dimainkan secara tertutup karena hinaan rasialis yang ditunjukan para pemain di pertandingan sebelumnya di Puskas Arena, termasuk ketika Inggris terakhir bermain di stadion tersebut pada September 2021. Namun Hungaria berhasil memanfaatkan celah dalam aturan UEFA, yang mengizinkan anak di bawah 14 tahun untuk menghadiri pertandingan secara gratis, dengan setiap 10 anak didampingi oleh orang dewasa.
Ada lebih dari 35 ribu pendukung menghadiri pertandingan Grup A3 UEFA Nations League tersebut. Meski mayoritas penonton adalah anak-anak, tim asuhan Gareth Southgate itu masih saja dicemooh. Southgate bahkan terkejut dengan sikap fan Hungaria tersebut.
"Saya pikir itu sebabnya kami melakukannya (berlutut) untuk mencoba mendidik. Saya pikir anak muda hanya bisa dipengaruhi oleh orang yang lebih tua. Bagi saya, itu seperti warisan pemikiran," kata Southgate mengutarakan rasa kecewanya.