Kamis 09 Jun 2022 15:30 WIB

Gareth Bale: Wales Harus Belajar ‘Ilmu Hitam’ untuk Tampil di Piala Dunia

Wales untuk pertama kalinya setelah 64 tahun bisa mencapai putaran final Piala Dunia

Gareth Bale dari Wales selama pertandingan sepak bola play-off kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Wales dan Ukraina di Stadion Cardiff City, di Cardiff, Wales, Ahad, 5 Juni 2022.
Foto: AP/Rui Vieira
Gareth Bale dari Wales selama pertandingan sepak bola play-off kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Wales dan Ukraina di Stadion Cardiff City, di Cardiff, Wales, Ahad, 5 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, CARDIFF -- Kapten tim nasional Wales Gareth Bale mengatakan ia dan rekan-rekannya harus mempelajari "ilmu hitam" untuk mempersiapkan diri tampil di Piala Dunia 2022 Qatar pada akhir tahun nanti.

"Ilmu hitam" yang dimaksud adalah kemampuan untuk mencegah pemain lawan memiliki kesempatan mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan, setelah Wales menderita kekalahan tragis 1-2 melawan Belanda dalam pertandingan UEFA Nations League Divisi A Grup 4 di Cardiff, Rabu (8/6) waktu setempat.

Wales yang tertinggal lebih dulu sejak awal babak kedua mampu menyamakan kedudukan pada menit kedua waktu tambahan, tetapi dua menit berselang harus rela menutup laga dengan tangan hampa karena gol dramatis Wout Weghorst untuk Belanda.

Gol itu lahir dari kreasi serangan Frenkier de Jong yang melenggang melewati hadangan beberapa pemain Wales di lini tengah sebelum mengirimkan umpan yang dikonversi lewat sundulan meluncur Weghorst.

Bale merasa seharusnya salah satu rekannya bisa mencegah peluang Belanda tersebut dengan secara sengaja melanggar jatuh De Jong demi menghentikan situasi serangan lawan.

"Setelah susah payah menyamakan kedudukan hanya untuk kebobolan lagi jelas menyesakkan, tapi kami harus belajar ilmu hitam untuk menjatuhkan lawan," kata Bale, yang ditarik keluar pada menit ke-77, dalam wawancara purnalaga dengan S4C sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (9/6).

"Kami harus menjadikan ini pelajaran. Jika itu terjadi lagi di Piala Dunia, kami harus melakukan yang dibutuhkan ... ketika menghadapi tim-tim elevel atas, jangan sampai membiarkan lawan menghukum kami," ujarnya menambahkan.

Pelatih interim Wales Rob Page mengaku anak-anak asuhnya memang memiliki kekurangan dalam aspek "mentalitas jalanan" sehingga terjebak perilaku naif yang berujung kekalahan.

"Sebetulnya ada kesempatan besar tetapi kami memperlihatkan kenaifan dalam upaya mengamankan hasil. Ini jelas pelajaran berharga bagi tim," katanya.

Wales untuk pertama kalinya setelah 64 tahun bisa mencapai putaran final Piala Dunia lagi seusai menyisihkan Ukraina dalam pertandingan playoff kualifikasi.

Di Qatar nanti, Wales tergabung di Grup B bersama Amerika Serikat, Inggris, dan Iran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement