REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Darwin Nunez menjadi sosok yang paling disorot sepekan ini setelah dikabarkan bakal merapat ke Liverpool. Liverpool dilaporkan membeli Nunez seharga 100 juta euro dari Benfica. Itu artinya ia menjadi pemain termahal dalam sejarah klub.
Namun siapa sangka, Nunez ternyata pernah mengalami masa kecil yang cukup berat. Namun berkat bakatnya, ia berhasil bermigrasi ke Eropa dan bergabung ke Almeria, sebelum kemudian pindah ke Benfica.
Dalam wawancara dengan Referi, Nunez mengenang semua yang dilakukan orang tuanya untuk bisa membawa pulang makanan ke rumah, hingga pengorbanan mereka untuk bisa membelikannya sepatu bola.
"Saya tidak lupa dari mana saya berasal, keluarga yang sederhana dan pekerja keras," ungkap Nunez, dikutip dari Marca, Selasa (14/6/2022).
Pemain kelahiran Artigas, Uruguay itu bercerita, ayahnya bekerja delapan sampai sembilan jam di konstruksi untuk membelikan makanan dan minuman. Ibunya, bahkan kadang harus memulung, mengumpulkan botol bekas untuk dijual kembali.
Menurut Nunez, ia kerap pergi tidur sendirian dengan perut kosong. "Namun yang paling sering tidur dengan perut kosong adalah ibu saya. Dia memastikan saya dan adik saya makan dulu. Ibu saya biasa pergi tidur tanpa ikut makan," kata dia.
Namun pengorbanan orang tuanya tidak sia-sia. Baru berusia 22 tahun, Nunez membuktikan dirinya sebagai salah satu striker terbaik di Eropa. Musim lalu, ia mencetak 34 gol dan empat assist dalam 41 pertandingan untuk Benfica.
Nunez menjadi pemain Uruguay pertama dengan gol terbanyak musim lalu, karena Edinson Cavani maupun Luis Suarez tidak banyak bermain. Ia juga menjadi pemain Uruguay termuda yang mencetak gol di Liga Champions.
Kini, ia akan bersaing mendapatkan tempat di skuad Liverpool dengan Roberto Firmino, Mohamed Salah, Diogo Jota hingga Sadio Mane.