REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden Real Madrid Florentino Perez angkat bicara terkait keputusan Kylian Mbappe bertahan di Paris Saint-Germain. Hal itu dikatakannya dalam program Spanyol El Chiringuito, Rabu (15/6/2022) waktu setempat. Perez menyebut Mbappe tidak mengkhianati Madrid ataupun dirinya.
"Dia tidak mengkhianatiku. Ia mengungkapkan mimpinya untuk bermain di Real Madrid. Dan itu benar. Agustus lalu PSG tidak mau menjual. Kami menunggu satu tahun dan dia terus mengatakan hal yang sama. Lima belas hari sebelum situasi berubah karena tekanan politik dan faktor ekonomi," kata Perez dikutip dari Football Espana, Kamis (16/6/2022).
Menurut Perez, Mbappe melakukan apa yang paling mudah baginya, yaitu dengan mengesampingkan keinginannya untuk bermain di Madrid. Tidak perlu dibahas lahi, itu adalah akibat dari tekanan yang dia terima, semua terpengaruh oleh tekanan itu, apalagi anak muda. "Tidak masuk akal bahwa Presiden Republik (Emmanuel Macron) memanggilnya. Ini sangat memengaruhinya, pasti," katanya.
Panggilan dari Presiden Prancis Macron ini dikonfirmasi oleh pria itu sendiri. Tidak diragukan lagi ada tingkat tekanan tertentu yang ditempatkan pada Mbappe dan paket keuangan yang signifikan, namun Perez tampaknya enggan menerima bahwa Mbappe lebih suka tinggal di negara asalnya pada tahap awal karirnya.
Perez melanjutkan dengan mengklaim bahwa Mbappe dalam kondisi itu bukan yang dia inginkan, meskipun dia tidak menutup pintu untuk mengontraknya. "Mbappe yang saya inginkan adalah yang memimpikan Real Madrid," katanya.
"Mengontraknya dalam tiga tahun? Saya tidak tahu, dalam waktu tiga tahun, kita semua bisa berubah. Mbappe ini, bukan Mbappe. Seorang pemain yang menolak melakukan tindakan sponsorship dengan tim nasionalnya, saya tidak mau. Saya pikir dia punya mimpi, tapi kadang-kadang (mimpi) itu tidak bisa diwujudkan karena penyebab eksternal," jelas Perez.