Sabtu 09 Jul 2022 10:05 WIB

Sadio Mane Ungkap Pernah Miliki Kontrak Mati Demi Bela Senegal

Sadio Mane pernah alami gegar otak dan tetap memaksa bermain untuk Senegal

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemain baru Bayern Muenchen, Sadio Mane, mengungkapkan kalau dirinya bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk membela Senegal. Bahkan, mantan bintang Liverpool itu menawarkan untuk menandatangani 'kontrak mati' untuk melakukannya.
Foto: Sven Hoppe/dpa via AP
Pemain baru Bayern Muenchen, Sadio Mane, mengungkapkan kalau dirinya bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk membela Senegal. Bahkan, mantan bintang Liverpool itu menawarkan untuk menandatangani 'kontrak mati' untuk melakukannya.

REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Pemain baru Bayern Muenchen, Sadio Mane, mengungkapkan kalau dirinya bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk membela Senegal. Bahkan, mantan bintang Liverpool itu menawarkan untuk menandatangani 'kontrak mati' untuk melakukannya.

Mane mengalami benturan keras di kepalanya dalam pertandingan Piala Afrika ketika Senegal melawan Cape Verde. Namun Mane ingin bermain di perempat final. 

Sementara Liverpool minta akan pemain itu diberi istirahat lima hari untuk pemulihan karena protokol gegar otak. Staf medis Senegal juga memintanya untuk tidak bermain.

Hanya saja, Mane tetap bertekad untuk bertanding. Ia bahkan menawarkan Senegal untuk membuat kontrak yang menyatakan kalau terjadi sesuatu yang membahayakan nyawa, itu menjadi tanggung jawab pribadinya. Meski ada perbedaan pendapat dari semua pihak, Mane tidak berubah pikiran dan tetap bertanding.

"Saya tahu saya seharusnya tidak bermain, tapi saya berkata 'ayo kita punya kontrak'. Itu akan menjadi tanggung jawab saya, saya akan menandatanganinya. Jika saya mati, mereka bisa mengatakan itu salah saya. Ini bukan salah siapa-siapa," ungkap Mane, dikutip dari Marca, Sabtu (9/7).

Mane mengungkapkan, ketika mengalami gegar otak, Liverpool sempat menekan federasi dan menulis surat ke FIFA, untuk memintanya istirahat selama lima hari. Namun hal itu akan membuatnya absen di perempat final. Setelah dicegah oleh pelatih dan dokter, Mane kemudian menghadap presiden federasi, lalu bisa bertanding.

Mane sangat memahami ketakutan dan kekhawatiran yang menyelimuti penampilannya. Karena itu Mane dites pada hari pertandingan dan menunggu hasil untuk menentukan apakah dia bisa berada di lapangan untuk pertandingan atau tidak. Dia akhirnya bisa bermain selama 90 menit.

"Saya tidak bicara soal kontrak, tapi saya siap melakukannya. Dokter berkata: 'Ayo lakukan pemindaian pada pagi hari (sebelum) pertandingan'," jelas Mane.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement