REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Danny Drinkwater mengaku lega bahwa mimpi buruknya di Chelsea akhirnya berakhir. Ia mengungkapkan telah menyia-nyiakan tahun-tahun terbaiknya sebagai pesepak bola selama berada di Stamford Bridge.
Pemain berusia 32 tahun itu merupakan tokoh kunci saat Leicester City memenangkan gelar Liga Primer Inggris pada musim 2015/16.
Ia kemudian pindah ke Chelsea pada 2017 setelah dibeli seharga 35 juta poundsterling, dengan kontrak selama lima tahun. Namun langkah itu tidak berjalan dengan baik bagi Drinkwater. Ia absen dalam sebagian besar waktunya bersama the Blues, bahkan kariernya seolah terhenti, dengan hanya membuat 23 penampilan dan mencetak satu gol untuk klub.
Kini, masa sulit itu akan segera berakhir, setelah ia dilepas Chelsea musim panas ini. Mantan pemain internasional Inggris itu mengaku senang bisa mulai melihat ke depan, karena ia ingin mengembalikan lagi kariernya ke jalan yang benar, dengan memilih klub yang lebih membutuhkan dan memperlakukannya dengan baik.
"Saya lega, karena jelas itu bukan situasi yang baik untuk saya atau klub. Saya marah karena bagaimana itu hilang dan bagaimana saya diperlakukan, meskipun tidak pahit, itu sudah lama terjadi," ungkap Drinkwater, dikutip dari Skysports, Sabtu (9/7).
Masa-masa paling bergejolak Drinkwater ditandai ketika Chelsea dilatih Maurizio Sarri. Pelatih asal Italia itu, dengan sedikit basa-basi, mengatakan kalau pemain gelandang tersebut tidak menjadi bagian dari rencananya. Saati pun minta Drinkwater mencari klub baru dalam waktu satu jam pada bursa transfer musim panas 2018.
Drinkwater kesal karena Sarri memberitahunya pada detik-detik terakhir bursa transfer. Bahkan, Sarri menyarankan Drinkwater untuk bermain di luar negeri dengan klub yang terafiliasi dengan Chelsea. Namun ia menolak usulan Sarri tersebut.
"Reaksi saya adalah 'tidak, saya punya anak laki-laki. Dia adalah prioritas saya'. Jadi saya memutuskan untuk bertahan sampai Januari," kata dia.