REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pelatih PSIS Semarang Sergi Aparecido Alexandre masih meyimpan asa bahwa timnya bisa membalikkan keadaan di leg kedua semifinal Piala Presiden, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Seni (11/7). Tim Mahesa Jenar, julukan PSIS kalah 2-0 di leg pertama sehingga perjuang mereka sangat berat di Malang.
Ia menjelaskan sejatinya PSIS mempunyai banyak peluang di leg pertama. Namun anak asuhnya tak bisa menjadikan peluang itu menjadi gol. Sementara Arema berhasil efektif menjadikan peluangnya berbuah gol. Kendati demikian, Sergio mengatakan PSIS telah melakukan persiapan matang jelang leg kedua dengan harapan hasilnya sesuai harapan.
"Perjalanan PSIS sbelum selesai kita masih bisa berusaha di leg 2 dengan catatan membuat organisasi yang bagus permainan yang bagus sekali lagi masih percaya PSIS belum selesai di Piala Presiden," kata Sergio dalam jumpa pers jelang laga, Ahad (10/7).
Sergio datang ke Malang tanpa kehadiran striker pentingnya Carlos Fortes yang cedera hamstring pada leg pertama. Ia pun mengakui kehilangan pemain seperti Fortes akan sangat merugikan. Oleh sebab itu ia mendorong setiap pemain mempunyai kepercayaan diri tinggi meski tanpa Fortes.
Sergio juga tak gentar akan dihadapkan dengan teror suporter tuan rumah d Kanjuruhan. Menurut Sergio, para pemain sudah biasa bermain di ribuah pendukung lawan. Hanya saja ia menekankan agar pemainnya fokus di lapangan tanpa mendengarkan suara suporter lawan.
"Yang penting semua di lapangan teknikal harus fokus, konsentrasi tanpa mendengarkan nyanyian lawan yang membuat menurun," ia menegaskan.
Bek PSIS Wahyu Prasetyo bertekad timnya datan ke Malang untuk meraih kemenangan. Pelatih telah memberikan materi taktik guna menghadapi laga besok. Ia mengungkapkan situasi pemain jelang pertandingan dalam kondisi baik.
"Jelang laga pemain fokus lagi untuk meraih kemenangan di Kanjuruhan," kata Wahyu.