REPUBLIKA.CO.ID, COMO -- Klub Serie B Italia, Como 1907, sontak menjadi buah bibir netizen Indonesia setelah dikabarkan merekrut gelandang kelas dunia, Cesc Fabregas. Keberadaan legenda timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, di Como sebagai asisten pelatih juga ditengarai menjadi pemicu Como tiba-tiba ramai menjadi perbincangan.
Lalu klub seperti apakah Como? Bagaimana kiprah Como di sepak bola Negeri Pizza?
Como Football Club didirikan pada Mei 1907. Pembentukan itu berawal dari sebuah pertandingan sepak bola yang dimainkan di Como pada musim semi 1906 di tepi danau antara anak-anak muda Como melawan tim dari Buffalo Bill Circus yang terdiri dari penduduk asli Amerika. Anak muda Como waktu itu sering mengunjungi klub Dayung “Canottieri Lario” di dekat danau.
Pertandingan berakhir imbang yang diwasiti oleh Kolonel Williams Cody (Buffolo Bill) sendiri. Pertandingan itu menjadi pemantik pemuda Como membentuk sekelompok kecil pengemar sepak bola yang ujungnya mendirikan Como Football Club pada Mei seperti dikutip dari laman resmi klub, Jumat (15/7/2022).
Pada 1 Oktober 1911, lapangan resmi pertama diresmikan di Via Dei Mille yang ditutup dengan tribun. Bentuk stadion itu memungkinkan tim secara resmi mendaftarkan diri ke liga bentukan Federasi Sepak Bola Itlia (FIGC). Pada 1912/1913, Como memulai aktivitas sepak bolanya dengan mengikuti Liga Promosi.
Tahun berikutnya penyerang timnas Gustavo Carrer datang yang membawa dampak profesionalitas kepada klub. Como pun berpartisipasi di Liga Kategori Pertama, sekarang setara dengan Serie A Italia. Penangguhan liga akibat Peran Dunia I tak menyurutkan semangat dan gairah sepak bola di Como. Coma tetap tampil di kasta sepak bola teratas Italia.
Pada tahun 1922 masalah ekonomi menimpa klub. Akibatnya, Como tak bisa masuk ke babak play-off untuk tampil di Liga Utama. Coma hanya berpartisipasi di Divisi II.