Rabu 27 Jul 2022 20:51 WIB

Pembelaan Pelatih Soal Ngos-Ngosannya Napas Skuad Persib

Robi Darwis mengakui masih banyak evaluasi yang diberikan oleh jajaran pelatih.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Gelandang Persib Robi Darwis.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Gelandang Persib Robi Darwis.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung gagal merebut poin penuh di laga perdana Liga 1 2022/2023 dari Bhayangkara FC. Skor pertandingan berakhir 2-2 di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Ahad (24/7). 

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts mengakui ada sorotan soal fisik pemain di laga tersebut. Namun dia menilai pemain tidak mengalami kelelahan di akhir laga. 

Baca Juga

"Pemain secara kondisi fisiknya sudah bagus dan banyak berlari, hasilnya juga bagus dari detak jantung mereka," kata Robert di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Selasa (26/7).

Namun untuk beberapa pemain seperti David Da Silva, kata dia, wajar jika mengalami kelelahan. Hal ini karena David baru pulih dari cedera sehingga kondisi fisiknya berbeda dibandingkan pemain lainnya. 

"David kelelahan dan itu normal karena dia tidak berlatih seperti yang lain. Beckham mengalami benturan sehingga normal dia diganti, bukan karena kelelahan tapi karena benturan," kata Robert. 

Di sisi lain, Robert pun mengakui kondisi fisik yang belum matang dari Robi Darwis terpengaruhi oleh kondisinya yang baru bermain di liga profesional. Sebagai pemain promosi musim ini, Robert memberikan kepercayaan dengan memainkan Robi sejak menit pertama hingga akhirnya harus ditarik keluar karena kelelahan. 

"Robi sudah melakukan tugas dengan baik, dia bekerja keras dan wajar dia mengalami kelelahan di kakinya," kata Robert. 

Beruntung, pemain lain tidak memiliki masalah sehingga pertandingan masih bisa dikuasai oleh Persib. Meskipun akhirnya Persib kebobolan di menit akhir.

"Kami juga masih memberikan ancaman di menit-menit akhir meski tidak bisa melakukan penyelesaian akhir dengan baik," kata Robert.

Robi Darwis mengakui masih banyak evaluasi yang diberikan oleh jajaran pelatih. Di laga perdana itu, Robi sadar bahwa kesalahannya tengah menjadi sorotan publik yang menyebabkan Persib kebobolan. 

"Sebenarnya kalau dibilang beda iya, karena jenjangnya beda ini senior dan tekanan berbeda. Mungkin di junior gak ada suporter kalau ada sedikit tapi kalau senior dengan ribuan bobotoh dan tekanan dari luar itu jadi tantangan," kata Robi. 

Di sisi lain Robi menyebut bahwa di usianya yang baru 18 tahun ini banyak perbedaan cara bermain di level senior. Termasuk, bagaimana menjaga fisik tetap prima agar di kemudian hari bisa bermain selama 90 menit penuh. 

"Kalau evaluasi ya lebih kayak 'oh gini situasinya', di Liga 1 itu lawan dan situasi beda dengan usia Robi. Itu jadi pengalaman banget buat Robi bagaimana bermain lebih dewasa," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement