Ahad 31 Jul 2022 23:25 WIB

Kholidin, Atlet Parapanahan Indonesia Ini Optimistis Raih Emas

Kholidin mengaku sudah terbiasa saat memanah mengandalkan gigi dan mulut.

Rep: C02/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Atlet parapanahan Indonesia Kholidin (krtiga kiri) membidik sasaran pada kualifikasi panahan recurve open pria ASEAN Para Games 2022 di Lapangan Kotta Barat, Solo, Jawa Tengah, Ahad (31/7/2022). Tim panahan Indonesia menurunkan 12 atlet yang akan bersaing dengan atlet dari lima negara.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Atlet parapanahan Indonesia Kholidin (krtiga kiri) membidik sasaran pada kualifikasi panahan recurve open pria ASEAN Para Games 2022 di Lapangan Kotta Barat, Solo, Jawa Tengah, Ahad (31/7/2022). Tim panahan Indonesia menurunkan 12 atlet yang akan bersaing dengan atlet dari lima negara.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Atlat parapanah Indonesia, Kholidin, optimistis mampu menyumbangkan medali emas pada cabang olahraga para panahan pada perhelatan ASEAN Para Games (APG) 2022 di Kota Solo, Jawa Tengah. 

Kholidin mengatakan, mulai aktif memanah sejak tahun 2016. Kini, dengan mengandalkan satu lengan, ia sudah terbiasa menarik busur menggunakan gigi dan mulut. Hal tersebut disampaikannya setelah menjalani pertandingan kelas kualifikasi recurve putra 70 meter di Lapangan Kota Barat Solo, Ahad (31/7/2022).

Baca Juga

"Awal-awal sering berdarah. Bahkan sampai sekarang masih berdarah kalau pas kena bibir," katanya.

Meski demikian, ia tetap optimistis mampu menyumbangkan medali emas melalui cabang olahraga para panahan APG 2022 tersebut. "Tadi alhamdulilah sesi pertama dapat peringkat satu, namun sesi kedua dapat peringkat tiga," katanya.

Meski hasilnya cukup memuaskan, ia mengakui terjadi penurunan performa pada sesi dua. Sehingga peringkatnya turun dari pertama ke ketiga.

"Tadi ada sedikit angin, grip juga kurang saya tekan sedikit. Sama kurang kencang sedikit. Namun dari hasil dua sesi ini saya tetap masuk ke babak selanjutnya, besok eliminasi," kata dia..

Kholidin mengaku sudah terbiasa saat memanah mengandalkan gigi dan mulut sebagai pengganti tangan kanannya. Namun, Thailand dan Singapura menjadi lawan terberat Indonesia.

"Mereka (para atlet) kan masuknya sudah Paralympic, sudah Olimpiade. Jadi ajang-ajang seperti ini sudah terbiasa, kalau saya kan internasionalnya baru kedua kali ini. Pertama dulu di Ceko, saya duduk di peringkat tujuh sedunia, tahun 2021," katanya.

Untuk pertandingan selanjutnya pada babak eliminasi mulai Senin (1/8/2022), Kholidin menyatakan, belum tahu siapa lawan berikutnya. "Lihat urutannya dulu, biasanya dengan Thailand. Sejauh ini persiapannya sudah maksimal, minta doanya saja," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement