REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontrak yang sedang berlangsung antara Frenkie de Jong dan Barcelona dapat berubah secara dramatis pekan ini. De Jong secara konsisten menyatakan tekadnya untuk tinggal di klub Katalunya itu menjelang musim 2022/23 bergulir, meskipun ada minat transfer besar dari klub Liga Premier.
Namun, dengan negosiasi yang tidak berkembang mengenai pengurangan gaji, mantan bintang Ajax Amsterdam ini menghadapi keputusan penting tentang masa depannya.
Pemain internasional Belanda itu punya piutang 14 juta euro dalam bentuk upah yang ditangguhkan oleh manajemen Barcelona di Camp Nou. Pembicaraan berlanjut mengenai penyelesaian dan pengurangan gaji pada kontrak baru.
Namun, sesuai laporan eksklusif dari the Athletic, Barcelona ingin membatalkan kontrak yang ditandatangani de Jong pada tahun 2020. Manajemen ingin kembali ke kesepakatan yang dia buat saat kedatangannya di klub pada tahun 2019.
Laporan tersebut menyatakan Joan Laporta dan petinggi Barcelona mempertanyakan legalitas kontrak keduanya karena potensi melanggar hukum dari dewan sebelumnya yang dipimpin oleh Josep Maria Bartomeu.
Barcelona sekarang dapat mengajukan kasus hukum untuk membatalkan kontrak de Jong untuk memungkinkan awal yang baru dalam pembicaraan mereka yang sedang berlangsung.
Langkah ini juga bisa jadi membantu Manchester United atau Chelsea mendapatkan tenaga De Jong.