Selasa 23 Aug 2022 15:46 WIB

Klopp Curcol Soal Krisis Pemain Liverpool

Liverpool kalah 2-1 dari Manchester United

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Muhammad Akbar
Manajer Liverpool Juergen Klopp bereaksi selama perempat final Liga Champions UEFA, pertandingan sepak bola leg kedua antara Liverpool FC dan Real Madrid di Liverpool, Inggris, 14 April 2021.
Foto: EPA-EFE/Peter Powell
Manajer Liverpool Juergen Klopp bereaksi selama perempat final Liga Champions UEFA, pertandingan sepak bola leg kedua antara Liverpool FC dan Real Madrid di Liverpool, Inggris, 14 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER --Juergen Klopp mengaku khawatir dengan situasi Liverpool, usai laju tanpa kemenangan di tiga laga perdana Liga Primer Inggris. Gol Mohamed Salah pada menit 81 tidak cukup menyelamatkan Liverpool dari kekalahan 2-1 ketika menghadapi Manchester United di Old Trafford.

Penampilan buruk Liverpool di awal pertandingan membuat Jadon Sancho mencetak gol pembuka untuk tuan rumah. Marcus Rashford kemudian menggandakan keunggulan di babak kedua.

Absennya Naby Keita membuat Klopp pusing dimana sembilan pemain intinya mengalami cedera. Sementara Darwin Nunez terkena sanksi larangan bertanding selama tiga laga karena menerima kartu merah di laga sebelumnya.

Liverpool tertinggal tujuh poin dari pemuncak klasemen Liga Inggris, Arsenal, yang meraih tiga kemenangan dari tiga pertandingan. The Reds hanya mengoleksi dua poin dari tiga pertandingan. Klopp menyebutkan situasi ini akibat krisis pemain di skuadnya.

''Kami berada di situasi rumit karena cedera. Kami menjalani setiap pekan dengan 14, 15 pemain senior yang tersedia dan sekarang harus memastikan mereka tidak cedera. Saya khawatir dengan situasi kami. Tapi inilah yang terjadi,'' ucap Klopp, dikutip dari Liverpoolecho, Selasa (23/8).

Liverpool memiliki penguasaan bola 70 persen, dan lebih banyak tendangan ke gawang, serta memenangkan sepak pojok dibandingkan United. Namun terlihat tidak meyakinkan untuk bisa membalikan keadaan saat tertinggal 2-0, usai tertinggal lebih dulu dalam tujuh pertandingan beruntun.

''Kami seharusnya memenangkan pertandingan ini. Saya tahu itu konyol, tapi saya melihatnya begitu. Emosi saya? Kami kali, yang menunjukan segalanya soal emosi saya,'' ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement