Senin 29 Aug 2022 13:12 WIB

Gagal Raih Juara Dunia 2022, Ahsan/Hendra Fokus ke Japan Open 2022

The Daddies saat ini hanya berpikir untuk bangkit di ajang Japan Open 2022

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan (kiri) dan Hendra Setiawan (kanan) mengembalikan kok ke arah lawannya asal Malaysia, Asron Chia dan Soh Wooi Yik dalam pertandingan babak final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Ahad (28/8/2022). Hendra dan Ahsan hanya berhasil sebagai runner up usai kalah dari pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik 19-21, 14-21.
Foto: ANTARA/HO/Humas PBSI
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan (kiri) dan Hendra Setiawan (kanan) mengembalikan kok ke arah lawannya asal Malaysia, Asron Chia dan Soh Wooi Yik dalam pertandingan babak final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Ahad (28/8/2022). Hendra dan Ahsan hanya berhasil sebagai runner up usai kalah dari pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik 19-21, 14-21.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akhirnya hanya meraih medali perak pada Kejuaraan Dunia 2022. Hasil ini diperoleh usai Ahsan/Hendra menderita kekalahan di laga final melawan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Bertanding di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang, Ahad (28/8), pasangan berjuluk the Daddies kalah dua gim langsung dengan skor 19-21, 14-21. Ahsan/Hendra sebenarnya memulai laga dengan baik. Di gim pertama pebulu tangkis ganda putra Indonesia ini sempat unggul 11-6, 18-12, dan 19-16. Tapi pasangan Malaysia perlahan mampu bangkit dan membalikkan keadaan 21-19.

Baca Juga

Di gim kedua, permainan Ahsan/Hendra mengendur. Beberapa kali the Daddies gagal menembus pertahanan rapat Aaron/Soh yang akhirnya menjadi bumerang dengan melakukan banyak kesalahan sendiri. Tapi walau hanya mendapat medali perak, the Daddies tetap mensyukurinya.

"Saya dan Koh Hendra tetap mengucap syukur Alhamdulillah sudah bisa menyelesaikan pertandingan ini walaupun hasilnya bukan yang diharapkan. Kami juga mengucapkan selamat kepada pasangan Malaysia sudah menjadi juara dunia," kata Ahsan usai pertandingan.

Menurut Hendra, pada awal gim pertama sang lawan mencoba mengadu kecepatan. Hendra dan Ahsan mencoba meladeni namun tidak berhasil.

"Setelah itu, mereka mengubah menjadi lebih pasif dan banyak menunggu. Kami malah kesusahan dan tidak siap dengan serangan balik mereka. Hari ini kami akui mereka bermain sangat rapat dan tidak banyak mati sendiri," jelas Hendra.

Kekalahan ini menjadi yang pertama diderita oleh Ahsan/Hendra selama empat kali keikutsertaan di pentas Kejuaraan Dunia. Setelah tiga edisi sebelumnya selalu menjadi juara, yakni pada 2013, 2015, dan 2019, rekor 100 persen kemenangan ganda putra nomor tiga dunia itu terhenti.

Tapi Ahsan/Hendra mengaku tidak mau ambil pusing. The Daddies saat ini hanya berpikir untuk bangkit di ajang Japan Open 2022 yang bergulir pekan depan.

"Kami tidak memikirkan statistik. Tidak masalah rekor 100 persen itu terhenti. Kami mau fokus untuk coba lagi di Jepang pekan depan. Kami juga meminta maaf kepada semua masyarakat Indonesia karena belum bisa membawa medali emas," jelas Ahsan. "Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk semua yang sudah mendukung kami."

Selain medali perak, Indonesia juga merebut medali perunggu dari ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Tahun ini, tim Merah Putih sama sekali gagal meraih juara dunia dari lima sektor yang dipertandingkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement