REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Gelandang Juventus, Paul Pogba, tengah berurusan dengan pihak kepolisian Prancis. Bintang timnas Prancis itu disebut-sebut menjadi korban dugaan penculikan dan pemerasan oleh gangster kriminal terorganisasi asal Prancis.
Salah satu media asal Prancis, Le Monde, pun merilis pernyataan Pogba saat melakukan laporan kepada pihak kepolisian terkait kasus tersebut. Dalam dokumen pemeriksaan tersebut, mantan gelandang Manchester United itu mengaku sempat diculik ke sebuah apartemen di pinggiran Kota Prancis dan ditodong dengan menggunakan senjata api.
Pogba ditodong oleh dua orang yang menggunakan hoddie lengkap dengan rompi antipeluru. Para pelaku meminta gelandang berusia 29 tahun itu untuk mengirimkan uang sebesar 13 juta euro, termasuk tiga juta euro secara tunai, sebagai bentuk perlindungan terhadap dirinya selama setahun penuh.
''Saya sangat ketakutan. Dua orang itu menodongkan senjata api ke arah saya. Langsung berada di bawah ancaman mereka, saya katakan akan memberikan uang tersebut. Mereka berteriak.'Diam dan terus menunduk','' kata Pogba seperti dilansir Le Monde, Selasa (20/9/2022).
Akhirnya, sebelum pergi meninggalkan lokasi tersebut, salah satu pelaku kedapatan membisikkan sesuatu ke salah satu teman Pogba, Roushdane. ''Kemudian, Roushdane memberi tahu saya untuk segera memenuhi permintaan mereka. Jika tidak, maka kami semua berada dalam bahaya,'' ujar Pogba.
Pogba pun menyebut, saat itu Roushdane membujuknya untuk menuruti permintaan para pelaku. Pembayaran itu dianggap wajar dilakukan pemain bintang sepak bola sebagai jaminan keamanan.
Pogba sempat berupaya memenuhi permintaan para pelaku dengan melakukan transfer sejumlah dana ke sebuah rekening. Namun, bank menolak transfer tersebut lantaran nilainya yang terlalu besar.
Insiden penculikan, ancaman, dan pemerasan itu terjadi pada 19 Maret 2022, malam waktu setempat. Saat itu, Pogba sudah menjalani sesi latihan bersama timnas Prancis di kompleks pemusatan latihan timnas Prancis di Clairefontaine. Dengan ditemani tiga temannya, Pogba berencana kembali ke hotel.
Namun, Pogba justru dibawa ke sebuah apartemen di sebelah timur pinggiran kota Prancis. Pasca insiden tersebut, Pogba diketahui baru benar-benar kembali ke hotel pada dini hari keesokan harinya.
Kepolisian pun langsung melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Dua bulan setelah Pogba melaporkan kasus ini pada Juli 2022, pihak kepolisian melakukan penangkapan terhadap lima orang sekaligus, termasuk kakak dari Pogba, Mathias Pogba.
Mathias, yang juga pernah merumput sebagai pesepak bola profesional, sempat ditahan lantaran diduga terlibat dalam kasus pemerasan tersebut. Saat ini, para pelaku diketahui masih ditahan pihak kepolisian. Sedangkan, Pogba mendapatkan penjagaan dan perlindungan dari kepolisian.